67. Dejavu

37 17 22
                                    

🐝🐝🐝

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🐝🐝🐝

"Kamu Rahila kan?"

Murid pindahan itu bertanya dengan ramah, senyuman tak pernah meninggalkan wajah tampannya.

"Apa hobi kamu senyum?"

"Hah?"

Sebenarnya Rara penasaran karena siswa itu sering tersenyum.

"Memangnya aneh kalau tersenyum, bukannya itu tandanya kita bahagia?"

Setelah mendengar ucapannya, Rara meletakkan secarik kertas di mejanya.

"Jangan tersenyum! Itu menyebalkan!"

Siswa itu merasa ada yang aneh dengan ketua kelasnya. Apa salahnya untuk tersenyum pada semua orang? Bukankah kita bisa berbagi kebahagiaan lewat senyuman?

"Lo ngomongin apa sama nakbar?" Tanya si kepo Puput.

"Gak penting! Siapa namanya?" Rara memperhatikan murid pindahan yang satunya.

"Afnan!"

"Bukan! Dia!"

"Oh! Farhan, katanya dia adeknya kak Qavi."

Pernyataan Puput merangsang sinyal Friska. Siswi kpopers itu pun mendekat untuk mulai bergosip.

"Jinjja? Qavi oppa dongsaeng?"

"Gue denger, dia kang bully."

"Hah?"

Teman-temannya terkejut mendengar kabar miring dari Puput. Rara melihat Farhan terus menatap Afnan dengan mata penuh amarah. Ia memegang pensilnya dengan sangat kuat.

"Siapa yang dia bully?"

"Jangan kaget! Afnan,"

"HEOL!!!"

"Syuttttt!"

"Dia keliatan bukan tipe orang yang bisa dibully," Rara meragukan hal itu. Karena Afnan terlihat seperti siswa populer, ia mudah bergaul dengan semua orang.

"Makanya kita gak boleh liat orang dari luarnya, Ra. Afnan itu yatim piatu, dari kecil dia tinggal di panti asuhan. Baik disana ataupun di sekolah Afnan dikenal ramah dan suka menolong.."

"..tapi Farhan dia lambang kegagalan keluarganya. Punya kakak terlalu sempurna pasti berat, tekanan dan tuntutan dari keluarganya mungkin mendorong dia jadi pelaku pembullyan."

"Put, lo denger darimana? Kalau semuanya hoax gimana? Jatohnya fitnah kan?"

"Enyeenye nyai Rara! Gue kan cuma nyampein yang gue denger."

"Ihh Puput markuput temen gue yang lagi cemberut, gue cuma mengingatkan aja!"

Rara menyubit pipi bapau temannya karena gemas.

"Kalian tau yang paling serem?"

Bukannya berhenti Puput justru mulai kembali bergosip.

"Kabarnya Farhan bully Afnan habis-habisan. Semua uang hasil kerja paruh waktunya selalu dirampas, berkali-kali Afnan pindah sekolah tapi Farhan selalu ikut pindah ke sekolah yang sama."

Hi Rarala [✓]Where stories live. Discover now