DFTL [Bons Chap_002] / Kembali

19 6 3
                                    

Kekaisaran Ye,
Istana Barat, Paviliun Hong Hua

Tak ada yang benar-benar berubah sejak ia datang kembali 4 tahun yang lalu. Walau beberapa gerakan pemberontakan dalam wilayah telah berhasil ia lumpuhkan dengan telak, namun agaknya rasa sesal dari tahun itu tak juga dirasa menyurut. Masa hukuman pun juga sebenarnya telah terpenuhi dengan begitu mendramatis dan melankolis. Tetapi untuk kembali pulang pada sang Tuan rasa-rasanya ia masih tak memiliki muka dan keberanian. Apalagi kala kabar bahwa selama ia terkungkung dalam penjara tak berjeruji ini sang Tuan tak juga kunjung sadarkan diri, ia sungguh dan semakin frustasi saja dibuatnya.

Seteguk teh kembali ia luncurkan untuk mengairi kerongkongan yang serasa mengering. Dengan seorang pengawal setia di samping, ia hanya bergeming dalam pikiran yang telah melanglang buana entah ke mana. Dan selanjutnya hanya terdengar suara gemerisik dedaunan yang saling bergesekan tertempa semilir angin.

"Masih menikmati hidup dengan rasa bersalah rupanya."

Interupsian dengan nada candu yang mengalir tenang itu seketika mampu membuat keduanya terkaget-kaget. Tanpa dapat terdeteksi bahkan untuk dirinya yang merupakan praktisi yang telah memasuki ranah aura level lanjutan jelas membuatnya hampir mencelos.

Di sana tampaklah segera sesosok rupawan dalam balutan zhaoshan putih berbordir benang emas. Surai putih keperakannya terlihat lebih bersahaja kala dipadukan dengan penampilan yang sedemikian rupa. Sungguh wibawa seorang Penyihir Putih yang dipenuhi kesucian dan keagungan akan sangat tampak dalam setiap jengkal penampakannya.

(Zhaoshan_ semacam jubah belah yang selalu dipakai setelah hanfu--kebanyakan dipakai oleh laki-laki--)

Dengan tergesa juga keterkagetan yang sangat jelas terpancar dari wajah rupawannya, ia segera bangkit dari duduk berikut memberi penghormatan.

"Memberi hormat kepada Yang Mulia Pangeran Zie Ke-tiga Wang Rubby." ujarnya sembari membungkuk dalam-dalam begitu pun dengan pengawal yang sejak tadi berada tepat di samping.

"Bangunlah!" tukas makhluk fantasi yang mana merupakan salah satu Pangeran Legendaris itu kemudian dengan sambil lalu.

"Yang Mulia, apakah ada sesuatu yang ingin Anda dapatkan dari Saya?"

Untuk sejenak Wang Rubby tampak menajamkan alisnya, berpikir tentang pengucapan kalimat seorang makhluk fantasi-immortal di hadapan yang terdengar asing walau ia dapat memakluminya. Toh orang ini sudah sangat lama berada di dunia fana sehingga tutur kata juga nada yang terucap telah bermetamorfosa menjadi sesuatu yang tampak baru dan unik. Namun tetap saja, jika itu terdengar oleh orang lain maka jelaslah betapa tidak sopannya orang ini terhadap dirinya yang merupakan seorang Raja Besar juga Penyihir Putih yang Agung.

(Wang_ Raja atau Pangeran)

"Bukan sesuatu yang besar," balasnya menggantung sembari mendudukkan diri dengan begitu anggun pada kursi kosong tepat di hadapan kedua sosok berbeda status tersebut. "Ye Ling Jie, kamu memang memiliki tugas dan kewajiban sebagai Pangeran Ye Ke-dua di Kekaisaran Ye ini. Tetapi, tidakkah kamu juga merindukan Bintang Phoenix kami?" lanjutnya dengan senyum berikut dengan tegukan teh yang sebelumnya telah dituangkan oleh A Wei, pengawal sekaligus pelayan pribadi Pangeran Ye Ke-dua tersebut.

"A-ah... itu...-" seakan benar-benar kehabisan kata-kata, Ye Ling Jie malah tergugu dengan konyolnya.

"Sebegitu merasa bersalahnya kah kamu terhadap Nona Muda kita yang manis, eh?" ditatapnya kembali sosok berdarah Demon itu dengan pandangan menyelidik. "Bukankah kamu juga tahu, kami bahkan tak akan menyalahkanmu atas kecelakaan yang terjadi terhadap para pendekar suci terlebih apa yang terjadi kepada Bintang Phoenix." dengan senyum yang tampak begitu damai, ia pun kembali berucap.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now