DFTL [7] / Jurus Handal ala Ririn

265 21 0
                                    

Langsung cuss yuk!

_______________

"Ahahaha..... Hati-hati bro pinggirannya licin! Ahahaha....!" kembali terdengar teriakan Lina sambil terkikik membuat Yuda menatapnya tajam sembari komat-kamit menyerukan sumpah serapah dengan kesal merasa dikerjai oleh anak kecil yang menurutnya sangat menyebalkan namun menggemaskan itu.

Kemudian ia tersenyum lebar mengingat ini adalah kali pertama ia merasa kalah telak oleh seseorang. Bahkan yang lebih parahnya lagi ini adalah seorang gadis, kecil pula! Ckckck...

Kembali pada Ririn yang kini tengah menatap tajam sambil menyeringai sinis ke arah Ethan yang tengah ngos-ngosan.

Jurus paling mujarab baginya adalah memancing emosi lawan sehingga terciptalah peluang besar menuju kemenangan.

Seperti sekarang ini, ia kembali mengolok-olok Ethan yang dengan mudahnya terpancing umpan yang sengaja ditaburkannya.

"Berhenti omong kosong, bocah!" ujarnya murka.

"Apanya? Lah emang bener kok. Kalian pada itu cuman sekelompok pecundang yang beraninya cuman sama cewek! Kalo emang itu salah, trus kenapa kalian sekarang pada berantem sama kita, ha? Minta ganti rugi yang gak penting lagi! Itukan cuman belati doang, kan bisa beli lagi! Kenapa minta ganti sama kita sampai segitunya? Emang kamu mau kita ganti sama pisau buat motong roti selai kacang di meja makan?" Ririn terus menerus menyemburkan makiannya yang membuat Ethan menjadi gelap mata akibat amarah yang sudah sampai dan bertumpuk di ubun-ubun.

Makan tuh bacotan sampe kenyang, nying! Rasain, huh! batin Ririn sembari tertawa puas.

"Bocah gak tau diri!" setelahnya Ethan kembali menyerang dengan membabi buta namun itu tidaklah maksimal akibat gangguan mental yang dibuat Ririn.

Hal itu tentu saja tak disia-siakan Ririn. Ia terus menghindar dan menangkis dengan santai dan mencari waktu yang tepat untuk melumpuhkannya.

Karena ia bukanlah orang yang haus akan kemenangan telak. Ia adalah tipe orang yang pilih-pilih dalam segala hal dan pilihannya itu sangat jarang bahkan hampir sama sekali tak pernah mengecewakan. Suka bermain licik hampir seperti sifat yang dimiliki sahabatnya, Vino. Namun ia lebih memilih cara yang elite dan efisien dalam bermain bersama lawan.

Sangat mengesankan, itulah dia.

Seorang gadis dengan tampilan bar-bar nan tomboi bahkan melebihi sifatnya Lina.

Seorang gadis yang sangat suka akan makian kekalahan lawan. Begitu kejam namun lembut dalam waktu bersamaan.

Seorang gadis dengan surai abu-abu sebahu yang lebih sering ia cekal sembarangan menggunakan jepitan kecil sebagai penahan, satu kekhasan yang seakan telah melekat erat pada namanya. Ditambah kelereng indah yang senada dengan rambutnya, sepasang mahakarya giok-giok bening yang damai dan lembut namun seakan menyimpan suatu rahasia gelap yang tak memiliki dasar didalamnya.

Seorang gadis penyuka gelap nan kelam seakan seperti itulah kehidupan yang telah digariskan takdir. Begitu dingin tak tersentuh namun memiliki kelembutan dan kehangatan dalam satu waktu yang sama.

Seorang gadis yang begitu cuek namun perhatian. Bahkan ia selalu ada disaat orang yang telah ia percaya berada dalam kesulitan maupun kebahagiaan. Menanggung suka duka bersama. Sahabat yang begitu baik bahkan melebihi saudara kandung. Setidaknya itulah yang mungkin tengah dirasa oleh salah seorang sahabatnya yang telah bersama sedari kecil, Lina.

Seorang gadis yang begitu dikagumi dengan pribadi tak tersentuh. Begitu pandai dalam pergaulan menjadikannya memiliki bakat luar biasa. Itulah buah dari hasil didikan keluarga dan orang terdekatnya. Memiliki ibu yang begitu memperhatikannya dan seorang ayah yang menyayangi serta merindukannya.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now