DFTL [123] / Serangan

49 6 0
                                    

Dikasih Double, berkah Idul Adha😘 Happy reading, Sobb..-, -

_________

*****

Dalam sekali hirupan napas yang begitu berbeda membuatnya yakin akan satu hal. Berhasil, satu kata yang mengutarakan bahwa kini mereka telah sampai pada dimensi lain dalam satu dunia berbeda.

Seakan masih setia untuk terus menutup mata, menikmati terpaan angin sejuk yang membawa setiap partikel-partikel menyenangkan kala mengalir lembut dari hidung sampai paru-paru. Setelahnya rasa ringan yang manis itu perlahan meresap pada setiap aliran darahnya. Menyatu dengan cairan lain yang teralirkan ke seluruh bagian tubuh. Hal itu sontak membuatnya tanpa sadar mengerang pelan, begitu penuh keceriaan.

Namun, sesuatu hal telah terjadi!

Tatkala kelereng secantik giok itu terbuka, memperlihatkan cahaya agungnya yang terang. Saat itu lah ia tercekat oleh kalimat demi kalimat ketidakpercayaannya sendiri yang seakan tak mampu untuk diluapkan ke permukaan. Itu terkumpul lalu membentuk penghalang tepat di pangkal tenggorokan membuatnya tersedak hampir kehilangan udara yang mengisi paru-paru.

Demi Tuhan, apa yang terjadi?!

Seketika rasa panik dan ketidakpastian menyerbu relung hati sampai jantung, kondisi terburuk hanya karena suatu fenomena tak masuk akal terpampang di depan mata. Keadaan diperparah oleh indera penglihatan kanannya yang dipenuhi kabut tebal, itu hitam menyesatkan yang penuh dengan aura gelap mengerikan. Ia mengerang, mata kanannya seakan kehilangan fungsi untuk melihat juga kenyataan bahwa saat ini sosok fantasi dalam ruang tak dapat diakses. Sosok itu tengah dalam masa pemulihan, menyerap energi murni dari alam tanpa dapat terganggu sedikitpun.

Lalu sesuatu hal yang sedari awal begitu banyak mengganggu, sebenarnya kemana orang-orang yang tadi bersama dengannya?

Di hadapan, bukanlah mereka yang ia kenali melainkan beronggok-onggok tubuh yang amat sangat asing. Bukan hanya itu saja, bahkan sosok-sosok asing dalam balutan kain berlapis itu pun tampak sama linglung dengannya.

Ini dunia fantasi, oh... apa jangan-jangan...??!

"Al?! Al..! Katakan di mana kamu? Al, jangan membuatku takut!!"

Suaranya serak namun cukup terdengar jelas. Melupakan sifat tenang dan selalu dapat berpikiran jernih sesuai diri juga karakternya selama ini, kini reaksi itu tampak berbanding terbalik. Dengan panik ia menarikan pandang kesana-kemari sampai satu suara di samping menyahut, memberikannya ketenangan walau hanya sesaat.

"Aku di sini, ahh... sebenarnya mengapa kamu menjadi terdengar sangat kacau seperti itu?"

Mendengar pengakuan itu membuatnya seketika menoleh bahagia namun kala menatapi sosok di sana ia kembali dibuat melongo.

"Al, apa itu benar-benar adalah kamu?" cicitnya kemudian dengan setiap jaringan otak yang terus bekerja ekstra memproses segala sesuatu yang tertangkap penglihatan sampai tertransfer pada otak pintarnya untuk dicerna tanpa terlewat sedikitpun.

"Ya, tentu saja memang kamu pikir apa?" tukas sosok itu lagi sambil memegangi kepala dengan mata yang masih tertutup.

"Jika melihat, jangan kaget sepertiku, okay?" ucap gadis itu lagi memberitahu membuat sosok berwajah bak para Dewa dalam kebudayaan Tiongkok itu menyergit sembari melebarkan mata, dan

"Loh, eehhh???" seakan setiap kata yang ingin ia keluarkan tenggelam kembali, ia hanya mampu melotot dengan menunjuk-nunjuk konyol ke arah gadis 'asing' di sana.

"Sudah ku katakan jangan seperti itu! Mengapa kamu malah tampak lebih konyol dariku?" gerutunya seraya menepis kasar telunjuk seorang yang mengakui diri adalah Vino yang masih terarah padanya tersebut. "Aku Line, ingat itu. Lihat dan ingat wajah cantik ini, okay?" tukasnya lagi sambil menunjuk wajahnya sendiri.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now