DFTL [3] / Psychopath

407 22 0
                                    

Met baca readers...

_______________

"Ck... Baru mau duduk astagaa!!" protes Ririn dengan kesal.

"Ya udah lah. Yuk, entar kalo telat bisa kena marah!" ajak Lina segera beranjak dari duduknya diikuti oleh yang lain walau dengan gerutuan dan sumpah serapah yang meluncur manis dari bibir mereka.

*****

Kini para 'mubar' telah berkumpul memadati lapangan basket menghadap arah timur di mana mentari muncul dan bersinar terik. Namun hal itu sama sekali tak diindahkan oleh mereka.

"OKE PARA 'MUBAR' BERBARIS YANG RAPI!" ucap seorang laki-laki dengan nada memerintah.

Mereka yang dimaksudpun segera berbaris tanpa perintah kedua kalinya termasuk lima sekawan yang kini tengah mengatur barisan masing-masing.

"SEBELUMNYA PERKENALKAN DULU, KAMI DARI OSIS YANG AKAN MEMBINA KALIAN SELAMA TIGA HARI KEDEPAN! NAMA KAKAK, RANGGA!" ucapnya memperkenalkan diri.

"KALO NAMA KAKAK, AYU!"ucap seorang gadis cantik berambut agak pirang.

"NAMA KAKAK, EBBI!" sambung gadis lainnya dengan senyuman hangat.

"KALO KAKAK, ETHAN!" ujar yang lain lagi.

"NAH, KALO KAKAK YANG PALING GANTENG NAN MEMPESONA INI, YUDA!" ucapnya antusias seraya mengedipkan sebelah mata dan setelahnya terdengarlah teriakan-teriakan heboh yang mengiringi.

"Huekk!! Itu orang pede gila!" tukas Ririn dengan ekspresi jijik.

"Aaakkhh.... Ganteng banget itu orang!" pekik Elisha berbinar.

"Ganteng sih, tapi macam pleboy akut!" sahut Dayu malas.

"Haiissh... Itu orang cogan banget sih!!" ucap Lani yang mendapat anggukan antusias dari Elisha.

Lina hanya mampu geleng-geleng kepala mendapati komentar teman-temannya yang beragam.

*****

Waktu terus berjalan seiring sang surya naik ke atas, menandakan siang semakin larut. Waktu pulang pun dikumandangkan membuat para 'mubar' berhamburan mencari kenyamanan dan pulang bersama.

Begitupun dengan Ririn dan kawan-kawan yang bergegas mencari tempat berteduh dari terik matahari dan segera pulang.

Tuk!!

"Awhh..." erang Lina yang tadi terantuk dada keras seseorang.

"Jalan liat-li...at-" Lina mendongak ke atas memandang siapakah gerangan yang menabraknya. "-dong..." sambung Lina yang sempat terdiam sesaat dan mencoba mengingat siapakah laki-laki ini.

Dia kan kakak osis yang sok kegantengan tadi? batin Lina setelah mengingatnya.

"Sorry... Abisnya kamu kecil banget sih!" sahutnya seraya menampilkan senyum tipis.

"Apa?" tanya Lina memastikan.

"Ehehe.... 'mubar' ya?" tanyanya lagi yang ditanggapi Lina dengan dengusan.

"Iya, kenapa?" sahut Lina malas.

"Seriusan?? Lah, kirain anak TK nyasar!"

Oke, nih orang minta digorok! batin Lina mulai kesal.

"Imut banget sih!" ucapnya lagi seraya mencubit pipi kanan Lina dengan gemas yang segera ditepis kasar oleh empunya pipi.

"Apaan deh!" sungut gadis bersurai hitam pekat kecoklatan itu kemudian.

"Eihh... Kasar banget sih! Biasanya cewek lain pada histeris loh kalo lihat Kakak!" kembali laki-laki itu berujar sambil mengedipkan matanya dengan genit.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now