DFTL [1] / Mari Bermain!

1.7K 42 2
                                    

______________

Suasana lapangan yang masih terlihat pagi sudah mulai diisi dengan suara hiruk piruk dari siswa-siswi maupun guru serta keluarga dan tetangganya sekolah yang ingin menikmati jalannya pertandingan sepak bola yang diadakan untuk menjuarai dan meraih piala tingkat Kabupaten bertempat di SDN 2 Banjarmasin sebagai tuan rumah. Dan ini adalah pertandingan yang akan menentukan siapakah yang terbaik dari yang terbaik untuk melanjutkan prestasi pada tahap selanjutnya. Ya, ini adalah ajang final sepak bola se-Kabupaten yang akan diwakili oleh para tim terbaik. Namun hanya ada satu tim yang akan dinobatkan sebagai yang terbaik. Lalu siapakah yang akan bertanding hari ini? Tentu saja tim dari tuan rumah BJM Club yang akan bertanding dengan pemain dari Amuntai SB-TAMI. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh para siswa maupun pihak sekolah untuk unjuk diri dan meraih piala kejuaraan se-Kabupaten.

Para penonton sudah mulai memenuhi kursi yang telah disediakan untuk penonton maupun supporter. Seakan tak mau ketinggalan akan alur permainan, kini terlihat empat sekawan yang berebut kursi paling depan dan segera mendudukinya seakan tempatnya tak mau direbut siapapun lagi. Siapa lagi kalau bukan para gadis imut nan elok yang ikut bergabung dalam tim sepak bola BJM Club. Ya, hanya mereka berempat gadis yang tertarik masuk dalam tim ini dengan alasannya masing-masing. Yaitu Ririn, Lina, Henna, dan juga Eryn.

Di seberang lapangan terlihat sang Kapten dari BJM Club sedang mondar-mandir sambil sesekali melirik ke arah jam tangan yang bertengger manis di lengan kirinya dengan gusar.

"Kev, kamu kenapa deh mondar-mandir mulu? Macam setrikaan rusak aja. Capek sendiri kita liatnya!" terlihat temannya mencoba menyudahi kegiatan unfaedah yang tengah ia lakukan tersebut.

"Kayaknya gusar banget, Kev. Kenapa? Kalo cuma gara-gara takut kalah. Itu mah wajar dalam suatu pertandingan. Jadi gak usah dikhawatirin." seorang temannya lagi membujuk dengan kata yang sok bijak.

"Bukannya gitu. Masalahnya di sini, tau kan kalo Arya sama Danu gak bisa hadir gara-gara cidera kemarin. Yang aku pikirin sekarang ke mana deh itu tiga bocah pemain cadangan gak muncul-muncul dari tadi. Mana pertandingan juga bentar lagi dimulai nih. Bikin orang mumet aja deh pagi-pagi!" dengus sang Kapten yang tak lain adalah Kevin, merasa emosi sebab kurangnya personil.

"Oh... kirain. Paling-paling itu bocah bolos lagi!"

"Yahh, trus gimana dong? Kok aku jadi nyesel ya masukin dia ke BJM Club?!" tukas Dandy melontarkan pernyataan yang lebih berupa pertanyaan.

"Siapa coba yang mau gantiin mereka berdua? Lagian BJM Club kan cuma ada tim keseblasan, tiga pemain cadangan, satu guru pelatih, sama empat cewek jadi-jadian!" jelas Vino panjang lebar.

"Lah, cewek jadi-jadian? Maksudnya, Ririn sama temen-temennya itu?" Dandy hanya menampilkan wajah bingung.

"Ya iya lah, emang siapa lagi coba?" ucap Vino yang diakhiri dengan gelak tawa.

"Bener juga. Aku jadi heran, Kev, kok kamu bisa nerima mereka gabung di BJM Club sih?" tanya Dandy setelah berhasil meredakan tawanya seraya melirik ke arah Kevin. Namun nyatanya Kevin sudah tak lagi berada di tempat melainkan telah berjalan ke tengah lapangan dan menyebranginya.

"Lah... Kamu mau ke mana, Kev?" Dandy berseru dan segera mengejar Kevin yang telah jauh di depan.

"Oiih... tungguin dong!" teriak Vino yang ikut bergegas menyamakan langkah dengan kedua temannya itu.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now