DFTL [126] / Terbebasnya Esensi Tersegel

41 4 2
                                    

Happy reading, Sobb...!

Sorry for typo.

___________

*****

Beberapa bayangan hitam tampak melesat diantara pepohonan. Terus bergerak cepat membelah hutan yang lebat nan rimbun. Gerakannya terlatih dan sangat penuh kehati-hatian memilah cabang-cabang yang akan menopang berat badan. Berlarian dengan dalih pengawasan juga penyisiran, sesuai dengan perintah yang sebelumnya diterima.

Tap..!

Seorang diantaranya kini menghentikan pergerakan. Bertengger tak terdeteksi pada salah satu dahan pohon. Menatap penuh awas dengan kemampuan dalam bakat sempurna.

Tak lama rekanannya pun ikut berhenti walau dengan tempat berbeda. Merasa ada yang tidak beres membuat mereka harus kembali memasang sikap siaga.

"Rekan Xi, apakah Anda juga merasakannya?" tanya salah satu diantaranya dengan suara yang mengalun jernih seakan menyatu dengan alam.

"Ya, aura asing ini cukup mengganggu." kekeh rekannya di seberang sana.

"Kita harus mencari tahu?" pernyataan yang serupa pertanyaan ia lontarkan namun sosok di sana tampak hanya bergeming di tempat.

Merasa tak mendapati adanya bantahan atau larangan dan semacamnya, ia kemudian tersenyum tipis berikut dengan anggukan singkat lalu menghilang dalam rotasi sepersekian detik.

"Penyusupkah?" tanya sosok bersurai hitam itu kemudian sembari mengibaskan lengan hanfu-nya pelan.

Seakan tak ingin membuang waktu lebih banyak lagi kini ia memilih untuk ikut menyusul rekannya yang telah pergi lebih dulu.

*****

"Bagaimana mungkin ada penyusup?" heran sosok yang baru saja ikut bergabung membuat rekan di samping untuk beberapa saat hanya terdiam sebelum mengedikkan bahu.

Terus diamatinya beberapa sosok gadis yang terus melangkah di sana. Bahkan sesekali keduanya hanya dibuat bertanya-tanya akan apa yang para gadis itu lakukan. Dengan tingkat kultivasi yang tinggi membuat mereka tidak sama sekali merasa kesulitan untuk mendengar apa yang gadis itu bicarakan.

Kini keduanya hanya terus mengawasi pada salah satu sisi gelap pepohonan. Menekan kuat aura agar tak terdeteksi mengingat mereka yang belum mengetahui seberapa besar kekuatan gadis-gadis itu. Yang jelas, jika mereka berhasil masuk kemari itu artinya mereka pastilah seorang praktisi tingkat tinggi.

"Rekan Xi, tidakkah Anda merasa bahwa mereka memiliki aura murni yang kuat?" heran seorang berjubah merah dengan terus mencoba menembus setiap jiwa para gadis itu.

"Manusia fana?" merasa sama kagetnya ia pun ikut terheran-heran.

"Bagaimana mereka dapat masuk ke tempat ini? Tidaklah hanya berupa kebetulan, bukan?" masih mencoba mencaritahu lebih lanjut kini ia malah semakin dibuat tak percaya.

Belum sempat sang rekan menyahut, pria berjubah merah itu telah lebih dulu membungkam mulutnya sendiri. Tatapannya menajam kala tanpa sengaja malah bersinggungan dengan giok bening di sana.

"Mu-mustahil! Apa... apa anak itu baru saja melihat Saya...?" gumamnya dengan suara tercekat membuat sang rekan seketika ikut menolehkan pandang kembali ke arah depan di mana para gadis itu berada.

"Bagaimana mungkin mereka dapat mengetahui keberadaan kita?" tanyanya dengan heran, jelas tidak sepenuhnya percaya akan ucapan rekannya barusan.

"Bukankah aura telah ditekan sampai tak bersisa? Sebenarnya siapa mereka?" masih dengan ketidakpercayaannya yang semakin mengkhawatirkan, pria itu kini kembali menatapi mereka dalam kehati-hatian.

Petualangan Defit-al  (NEW)Where stories live. Discover now