BAB 1

338K 9.5K 232
                                    

OMGGG SENENG BGTTT UPLOAD CERITA BARUU

EUFORIA EXCITEDNYA ITU LOHH!! APALAGI KETEMU KALIAN YG UWUU, HELLOO!

BACA DESKRIPSI DULU YAAA KALAU MAU TAU GARIS BESAR CERITANYA!

ENJOYYY

---------

"Sial, dia sexy sekali, aku tidak sabar menandainya. Apa aku langsung menyerangnya saja? Atau menelanjanginya sekarang? Ide bagus, bukan?"

Mendengar suara itu, sontak aku menoleh ke kanan kiri dan menegang ketakutan melihat tidak ada satu pun yang sedang berbicara.

Aku mendengarnya dengan jelas, akan tetapi tidak menemukan siapa orang tersebut.

Sejak umurku dua puluh tahun--tepat dua hari yang lalu, aku dapat mendengar pikiran seseorang. Bencian, hujatan, juga pujian sudah sering ku dengar akhir-akhir ini.

Namun yang paling menakutkan adalah pikiran mesum dan entah mengapa aku merasa hal itu tertuju padaku.

Suara bass dengan serak-serak basah itu memenuhi pikiranku sepanjang hari. Bahkan saat aku berada di apartemen sekalipun.

Dengan gugup, aku menggaruk leher belakang, merasakan bulu kudukku merinding. Hembusan angin malam yang menyentuh kulitku terasa menusuk tulang, menambah suasana horror malam hari ini.

"Dia sedang sendiri, lakukan saja sekarang! Aku juga menginginkannya," balas seseorang yang tidak ku kenal.

Ya, suara ini selalu saling menimpa, seakan sedang berbicara satu sama lain. Pikiran burukku sudah mengatakan jika kini ada dua orang yang ingin memperkosaku.

Aku meneguk ludah kasar, merasa ada yang tidak beres. Sepertinya aku harus berjalan lebih cepat, hanya butuh satu belokan lagi sebelum sampai ke apartemenku.

Dengan tergesa-gesa, aku melangkahkan kaki dua kali lebih cepat, tanpa berani menoleh ke belakang lagi. Jelas sekali kedua orang itu sedang mengincarku, mengingat kini hanya aku yang berjalan sendirian di gang.

Saat sudah sampai di apartemen, aku mulai tenang karena suara-suara itu tidak mengikutiku lagi. Menghela napas lega, aku bersandar pada pintu kamar yang baru saja ku tutup.

Sial, sudah dua malam berturut-turut aku merasa diuntit seperti ini. Sebelum kekuatanku muncul, aku tidak pernah merasa ketakutan begini.

Kukira membaca pikiran seseorang terdengar menyenangkan, akan tetapi kenyataannya tidak sama sekali. Aku selalu pusing mendengar banyak orang curhat di kepalanya dan berbicara tidak penting.

Aku benci sekelompok orang yang sedang bergosip, mulut mereka saling memuji, akan tetapi dalam pikiran mereka saling menjatuhkan.

Fokusku tiba-tiba saja teralihkan mendengar kedua orang tersebut lagi, mataku spontan tertuju ke arah balkon dengan takut-takut.

Melihat bayangan seseorang di sana, jantungku berdegup kencang tanpa diminta.

"Seharusnya kau masuk lebih cepat, bodoh! Mau sampai kapan kita hanya melihat dari jendela? Ayo kita serang saat dia sedang berganti baju, tidak ada alasan lagi untuk menundanya!" ucap orang itu dengan geraman yang menakutkan, seperti hewan buas.

Tidak salah lagi, mereka sedang berada di balkon ku sekarang. Pantas saja tiap malam aku masih mendengar suara-suara mesum itu.

Darahku mendesir membayangkan mereka masuk dan menelanjangiku di saat aku lengah. Tidak ada tempat aman sama sekali, mereka selalu mengikutiku.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang