BAB 43

18.8K 1.2K 103
                                    

ENJOYYY

---------

Alex POV

Tubuhku terpaku mendengar ucapan Bryan yang menusuk. Mereka sudah pergi dan aku hanya terdiam di tempat, terlalu lemas untuk mengejarnya.

Ku tatap tanganku yang dipenuhi darah Natasha. Tidak ada rasa bersalah saat membunuh jalang itu, aku malah merasa menyesal sudah menyakiti mate-ku. Bahkan hingga mencekiknya.

Tubuhnya yang memberontak tadi tidak ku hiraukan, yang ada dipikiranku adalah menahannya untuk tetap berada di sisiku.

Tidak ku sangka, Natalie justru menjauhiku. Dia tidak mau mendengarkan penjelasanku dan pergi bersama pria lain. Masih ku ingat tatapannya yang melihatku takut dan tubuhnya yang menegang kaku.

Dia menatapku seperti monster.

Kalau tahu begini, aku tidak akan pernah membiarkan Natasha berada dalam hubungan kami. Sial, kecantikannya sangat menyesatkan.

"Aku harus bagaimana, Rolf?" lirihku putus asa. Aku tidak pernah mengejar wanita sebelumnya, apalagi membuat hati mereka sakit. Jujur saja aku sangat takut karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Kejar, bodoh! Kau membiarkannya berduaan dengan pria lain? Kejar mate kita sekarang dan minta maaf padanya!" suruh Rolf dengan mengaum berulang kali.

Dia memutar-mutari kepalaku, terlihat sangat gemas dengan kelakukan bodohku. Rolf benar, Natalie tidak boleh berduaan dengan pria lain. Dia hanya milikku.

Kali ini aku tidak akan membiarkannya pulang sendiri lagi.

Dengan cepat aku membersihkan tubuhku terlebih dahulu, menghilangkan darah Natasha yang sangat menjijikkan. Kaki ku sudah berubah menjadi bentuk serigala, begitu pun tubuhku yang dipenuhi bulu.

Melewati pohon demi satu pohon, Rolf mengaum kencang, ketinggalan jejak mereka. Untungnya hidung serigalaku sangat peka, hingga kini hanya dapat mengandalkan bau Natalie.

Mengendus sekitar, Rolf mulai memanjat pohon dan melompat di atasnya. Di bawah sana terlalu gelap dan tidak mungkin juga berada di sana, vampir biasanya di atas bukit.

Terpusat pada satu titik, kami menemukannya. Natalie sudah masuk ke dalam rumah, sedangkan Bryan pergi entah kemana.

Setidaknya aku bisa merasa lega mereka tidak serumah berdua. Akan ku bunuh pria itu jika berani menyentuh mate-ku.

Tidak berlama-lama lagi, aku memanjat balkonnya dan masuk lewat sana. Natalie sudah bergelung dalam selimut hingga kepalanya pun tidak terlihat.

Suara isak tangis terdengar sangat kencang dan menyakitkan.

Tanpa aba-aba, aku tiduran di sebelahnya dan menumpukan kepalaku di bahunya. Tubuhnya memberontak, akan tetapi ku tahan dengan kuat. Tanganku memeluk badannya seperti guling dan tidak membiarkan Natalie melihatku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang