[S2] BAB 64

15.6K 684 57
                                    

MAAFFF UDAH 4 HARI GA UPDATEEE

DIMAAFIN GA?😭😭

ENJOYYY

---------

"Tidak boleh! Enak saja! Lihat pria lain saja tidak boleh, apalagi sampai ciuman, Natalie kan cuman punya Alex!" tegasku sambil meletakkan tubuhnya ke atas kasur.

Melihatnya terbaring dengan hanya terbalut selimut, membuatku tidak bisa melepaskannya. Padahal aku masih merasa sangat marah karena ucapannya.

Hanya membayangkannya saja, tubuhku terasa panas. Natalie tidak boleh mengagumi pria lain, apalagi sampai bersentuhan fisik. Akan ku potong tangan pria yang berani menyentuh wanitaku.

Sejak hamil, aroma tubuhnya semakin menyerbak kuat. Mahkluk immortal lain bisa merasakannya, aku sangat takut ada seseorang yang menculik Natalie.

Mendapatkan penolakan, matanya yang bulat menatapku berharap dengan tangan yang melingkari leherku. Jangan lupakan juga bibirnya yang menggoda itu dia gigit sensual, memancing nafsuku.

Namun, aku tetap tidak akan terbuai. Kebalikannya, aku malah semakin ingin mengurungnya untuk diriku sendiri.

"Jangan seperti itu, sayang, kau benar-benar nakal," bisikku dengan mata yang memburam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan seperti itu, sayang, kau benar-benar nakal," bisikku dengan mata yang memburam.

Tidak berlama-lama lagi, aku menahan tangannya di atas kepala dan mencium bibirnya penuh nafsu. Ku lumat bibirnya atas bawah dan menyerbu mulutnya dengan lidahku. Sontak kepalanya mendongak sempurna dengan mata yang merem melek.

Baru begini saja, reaksi tubuhnya sudah bergairah. Kakinya memeluk pinggangku erat dan bibirnya ikut membalas permainanku. Tidak ku sangka pula, dia akan menghisap lidahku dan memainkannya dengan lihai.

Takut kelepaskan, aku pun menyudahinya. Napasnya terengah-engah dan tatapan matanya berkabut. Mudah sekali membuat wanitaku bernafsu, kurasa kali ini harus aku yang menahannya.

Melihat bibirnya yang terbuka dengan kedua matanya yang terpejam, semakin menguatkan tekadku. Mana mungkin aku membiarkan pria lain melihat keindahan ini.

Namun tidak lama, wajahnya kembali merenggut sebal.

"Mau nyobain sama yang lain, Al! Alex aja pernah sama Natasha, ga adil!" rajuknya dengan mengerucutkan bibir.

Kukira setelah menciumnya tadi, Natalie akan berhenti memohon. Namun, sepertinya dia menjadi keras kepala sejak hamil.

Bahkan kembali mengungkit wanita ular yang menganggu hubungan kami. Padahal Natalie sendiri yang bilang tidak ingin membicarakan hal itu, katanya sudah masa lalu, tidak menarik lagi untuk dibahas.

Aku saja sudah lupa bagaimana rasanya, saat melakukannya yang di pikiranku hanyalah Natalie.

Tanganku menjalar ke bibirnya dan mengusap saliva kami yang berceceran di sana. Warna pink alami yang dikeluarkan dari bibirnya membuatku ingin menyicipinya lagi dan lagi.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now