[S2] BAB 66

16.3K 734 38
                                    

MAAPINNN UDAH LAMA GA UPDATEE :((

ENJOYYY

---------

Natalie POV

"Selamat, Bu Natalie hamil bayi kembar perempuan dan laki-laki," ucap dokter kandungan tersebut dengan senyum lebar di bibirnya. Berbanding terbalik dengan wajahku yang terdiam kaku.

Jujur saja aku sangat bahagia mengetahui terdapat dua mahkluk hidup sekaligus di perutku. Akan tetapi mendengar kata 'bayi laki-laki', otakku tidak dapat berpikir jernih.

Apalagi setelah melihat rahang Alex yang mengeras. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Bahkan sampai lewat berjam-jam, pria itu masih saja bungkam.

"Alex, apa yang kau pikirkan, sayang?" Tanyaku sambil menyentuh jari-jarinya yang dua kali lebih besar dari tanganku.

Menatap wajahnya yang cemberut, tentu saja aku tahu apa yang berkecamuk di pikirannya. Hampir setiap hari Alex menyentuh perutku dan berbicara dengan si bayi. Alex selalu memanggilnya dengan putri kecil. Sudah sejak awal, dia tidak menerima jenis kelamin laki-laki.

Tangannya mengepal dan dia menatapku dengan sayu, seakan ingin menangis. Seperti biasa, Alex akan memangku ku dan menenggelamkan wajahnya di dadaku.

"Kenapa harus laki-laki? Tidak bisakah kembar perempuan saja, pasti hidupku akan semakin bahagia melihat banyak wanita cantik sepertimu. Sebal! Ga mau laki-laki!" Keluhnya dengan menggeleng berulang kali.

Pelukannya semakin erat dan dapat ku rasakan napasnya yang memburu. Sontak aku mengelus rambutnya dengan lembut.

Padahal mau perempuan atau laki-laki, sama saja. Dua-duanya pasti akan sangat imut dan menggemaskan. Namun, Alex berbeda. Dia selalu menegaskan tidak mau ada pria lain di sisiku.

"Alex jangan gitu! Kan tetap bayi Alex juga, terus nanti bisa bantu Alex jagain Natalie, kan?" Tanyaku dengan perhatian seperti sedang menasehati anak kecil.

Akan tetapi, Alex tetap menggeleng tidak mau. Telinga serigalanya menutup dan ekornya pun tampak lemas di belakang sana.

Matanya menatapku tajam dengan bibir yang mengerucut ke bawah seperti bayi. Terlihat sangat imut, membuatku refleks mengelus wajahnya yang mengerut.

Semakin tua bukannya semakin dewasa, malah manja nya yang semakin menjadi-jadi.

"Nanti rebutan Natalie, ga mau! Kita kasih aja ya bayi laki-laki nya, kan ga butuh, ga usah di urus," ucap Alex dengan seenak jidatnya. Refleks aku memukul mulutnya sedikit kencang.

Enak saja sudah di kandung berbulan-bulan, malah dikasih ke orang lain. Belum tentu ada yang bisa menjaganya sebaik aku.

Mataku menyipit, melihat Alex sebal dan mendorong kepalanya, menjauhiku. Tanpa sadar tanganku langsung mengelus perut sambil mengucapkan kata maaf.

"Kalau Alex ga mau urus, ya udah ga usah. Natalie bisa cari cowo lain!" Tegas ku, berusaha turun dari pangkuannya.

Namun, dengan sigap Alex langsung menahan tubuhku.

Mendengar ucapanku, wajahnya semakin mengerut, tidak suka. Alisnya menyatu dan matanya menatapku semakin tajam.

"Jangan ngomong gitu ah! Udah Alex hamilin juga, mana boleh bawa-bawa pria lain!" Rajuk nya dengan mencium bibirku berulang kali.

Untungnya tidak bertahan lama karena aku langsung menahan bibirnya yang akan mendekat. Beberapa hari terakhir ini, aku memang sedang tidak bernafsu. Setiap Alex aba-aba akan menyentuh, aku selalu saja menghindar.

Bukan apa-apa, pinggulku terasa sering kram setelah berhubungan badan, mungkin karena ada dua janin di perutku saat ini. Terasa sesak hanya untuk bernapas saja.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now