BAB 15

76.9K 3.9K 285
                                    

ASIKKK UPDATEEE!!

SIAPA YG NUNGGUINNN?

ENJOYYY CINTAHH!!

------------

Natalie POV

Tiba-tiba saja tubuh Rolf bangkit dari pangkuanku dan menggeram kencang. Entah apa yang terjadi, setelah aku mengatakan kalimat tersebut, dia terlihat kesakitan.

Mulutnya mengaum dan menabrakkan dirinya ke barang-barang sekitar. Kalau ku biarkan, orang-orang diluar sana dapat mengetahui keberadaan kami.

Dengan cepat, aku ikut berdiri dan memeluknya kuat. Untungnya Rolf tidak memberontak lagi dan menyandarkan dirinya padaku.

Tanganku dengan lembut mengelusnya dan mengucapkan kata-kata menenangkan di telinganya. Rasanya hatiku khawatir melihatnya seperti ini.

Tidak berapa lama, bulu-bulu di badannya menghilang dan cakarnya berubah menjadi jari-jari manusia. Napasnya terdengar kasar dan menderu kuat.

Perlahan, kepalanya dipenuhi rambut manusia dan kulitnya menjadi kecoklatan. Alex, dia kembali.

Matanya masih terpejam lelah dan keningnya mengerut seakan masih merasakan rasa sakitnya.

Namun, bukan itu saja yang menjadi perhatianku, saat ini Alex tengah telanjang. Benar-benar tidak ada satu helai pun yang menutupi tubuhnya.

Dengan salah tingkah, aku melihat badan mulusnya yang dihiasi otot-otot. Semakin ke bawah, spontan aku mengalihkan wajah dan menutup mata, takut.

Astaga, aku melihatnya!

Benda itu menggantung dan tampak lebih gelap dari kulit aslinya. Ditambah dengan ukurannya yang sangat besar, aku tidak berani untuk membayangkannya lebih jauh.

Apakah akan sakit jika memasuki milikku? Aaa aku tidak mau memikirkannya.

Tubuh Alex yang bersandar, membuat napasku ikut tersendat-sendat. Baik dalam bentuk serigala, maupun manusia, Alex tetap saja berat.

Dengan pelan, aku memindahkan tubuhnya dan menyandarkannya ke dinding.

Mataku menatap Alex lekat dan tanganku dengan halus mengelap keringatnya.

"Kau baik-baik saja, Al?" tanyaku risau.

Wajahnya masih tampak pucat dan tubuhnya sangat hangat seakan masih ada Rolf yang memberontak di dalam sana.

Tidak ku sangka, tangannya menggenggam tanganku erat dan menarikku ke dalam pelukannya. Spontan tubuhku oleng dan mengimpit badannya.

Kini aku tepat berada di atasnya.

Jantungku berdebar kencang melihat wajah Alex sedekat ini. Belum lagi bagian bawah tubuhku yang merasakan miliknya. Entah hanya perasaanku saja atau bagaimana, aku merasakan benda itu mengembung, menekan pahaku.

"Aku baik-baik saja setelah dipeluk olehmu, cantik," balasnya dengan senyum lebar di wajahnya itu.

Tangannya terasa mengerat di punggungku dan dibawanya kepalaku bersandar di dadanya. Dapat kurasakan detak jantungnya yang berdegup cepat di sana.

Perkataannya selalu saja berhasil membuatku salah tingkah, mereka berdua sangat pandai memuji wanita. Bedanya, ini hanya padaku, apa aku boleh jatuh hati lagi sekarang?

Aku takut dan belum siap untuk itu.

"Hei! Hei! Aku juga masih ingin dengan Natalie! Bisa-bisanya kau memaksa keluar seperti tadi, ini tidak adil!" ucap Rolf meraung-raung di dalam pikirannya.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang