BAB 27

35.6K 1.9K 283
                                    

APAAA MSH ADA YG BANGUN?

KLO ADAA, KALIAN LUAR BIASAA😚

ENJOYYY

--------

Ku tarik tangan Natalie dengan kencang dan ku jauhkan dari Bryan.

Wajahnya yang sok tampan itu membuatku kesal, berani-beraninya dia mau merebut Natalie. Langkahi dulu mayatku.

Dengan menggeram, ku cekik lehernya dan ku bawa ke tempat yang lebih jauh dalam gang. Bagaimana pun, aku tidak mau banyak orang yang menonton.

Natalie yang mengikuti, ku beri peringatan dengan memelototinya. Tanganku mengelus rambutnya lembut dan menatapnya sayu.

"Ini urusan laki-laki, kau tunggu di sini, cantik," pintaku dengan tersenyum manis. Aku tidak ingin menakutinya. Natalie yang bimbang akhirnya hanya terdiam kaku dan membiarkanku pergi sendiri.

Matanya menatap Bryan khawatir yang membuatku semakin merasa panas.

Berbeda dengan pria yang kini tengah menarik-narik tanganku, meminta dibebaskan. Kakinya menendang ke segala arah yang sayangnya tidak dapat mengenaiku sama sekali.

Ku banting tubuh Bryan ke dinding hingga terjatuh. Suara benturan yang sangat keras antara punggung dan tembok, menandakan betapa kuatnya badan itu ku lempar.

"Aw sedikit sakit," ucapnya, menganggap enteng.

Senyum miringnya tampak meremehkan dengan tatapan mata yang menertawakan, membuat keningku mengerut.

Setelahnya dia bangkit dan memegang lehernya yang terdapat bekas tanganku. Bryan terbatuk-batuk dengan memukul dadanya, meredakan.

Namun anehnya tidak ada tanda-tanda dia sekarat. Padahal tadi aku mencengkram lehernya dengan sangat kencang.

Menyipitkan mata, aku menatap wajahnya yang terlihat pucat, seakan aliran darahnya mulai sirna.

"Kau bukan manusia," tebakku yang langsung dibalasnya dengan tawa renyah.

Kepalanya dia miringkan ke kanan kiri hingga terdapat bunyi tulang dari lehernya dan tidak berapa lama kemerahan di lehernya menghilang.

Mataku menatapnya menelaah dengan tangan bersedekap. Lagipula apapun jenisnya, werewolf tetap yang terkuat, aku tidak takut pada siapapun.

Mengambil sesuatu di sakunya, Bryan menyeringai.

"Ya, memangnya di jaman sekarang masih ada manusia?" tanyanya dengan mengeluarkan salep berwarna kecoklatan.

Entah apa yang ingin dia lakukan, yang ku tahu tangannya sibuk mengoles cairan kental tersebut ke seluruh tubuhnya. 

Tidak ku duga, hanya menunggu beberapa menit saja, kulitnya berubah menjadi kecoklatan. Tidak lagi pucat pasi seperti dinding.

Bukannya kembali marah, aku malah penasaran pada Bryan. Dengan mudahnya, dia berhasil mengalihkan fokusku. Alhasil, tubuhku hanya terdiam dan menatapnya ingin tahu.

Sedangkan Bryan, dia sedang merapihkan rambutnya dengan sebelah tangan yang memegang cermin kecil. Sesudahnya dia menepuk-nepuk bajunya yang berantakan.

"Ah ya, jangan menghajarku lagi, aku bukan mahkluk yang seperti itu. Stay cool and calm, lagipula aku akan tetap mendapatkan Natalie bagaimana pun caranya," ucapnya yang terdengar sangat menyebalkan di telingaku.

Tubuhku terasa terbakar ingin menonjoknya, akan tetapi sebisa mungkin ku tahan. Mengetahui dia juga mahkluk immortal ada sedikit rasa was-was di hati. Aku tidak tahu apa kekuatannya.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now