BAB 17

61.9K 3.5K 321
                                    

ASIKKK UPDATEEE!!

SIAPA YG NUNGGUINNN??

ENJOYYY!

----------

Alex POV

"A-apa tidak ada baju lain, Al?" tanyanya dengan suara lembut yang menciut. Natalie menggigit bibirnya tidak yakin dengan mata sayu yang ragu, membuat darahku mendesir tidak sabar memakannya.

Mataku masih terpaku dengan mulut menganga lebar, tersihir penampilannya.

Natalie sangat cantik dengan gaun merah terangnya, rambutnya terurai indah dan sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih. Jangan lupakan gundukan dada itu yang terlihat jelas dan besar.

Dibandingkan dengan tampilan sexy-nya, wajahnya malah menampilkan raut imut yang menggemaskan dengan telinga kucing terbuka lebar. Itu hanya bando, akan tetapi tampak sangat natural digunakannya.

Ekor panjangnya yang menjuntai membuatnya tampak persis denganku, my mate

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekor panjangnya yang menjuntai membuatnya tampak persis denganku, my mate.

Tubuhku merinding membayangkan bercinta dengan Natalie malam ini. Aku ingin mengurungnya, seperti kancil yang terperangkap oleh ular.

"Tidak ada, sayang, lagipula kau sangat cantik. Sini duduk pangkuan om, manis," ucapku menggoda yang malah menimbulkan raut takut di wajahnya.

Apa ucapanku salah? Ini ide, Rolf! Serigala sok tahu itu menyuruhku untuk lebih banyak menggombal.

Seperti dugaanku, Natalie berjalan mundur hingga tubuhnya menyentuh dinding. Badannya bergerak gelisah dengan mata yang menatap sekitar, seakan ingin kabur.

Tidak semudah itu, cantik.

Dengan tidak sabar, aku berdiri dan mendekatinya yang tengah terpojok. Saat ini kami masih berada di kamar dengan cahaya yang remang-remang.

Sengaja aku tidak menghidupkan lampu agar Natalie tidak dapat mencari dimana pintu keluar itu berada, setahuku manusia tidak dapat melihat dalam kegelapan. Berbeda denganku yang dapat melihat dengan baik.

Tanpa aba-aba aku menekan bahunya dan memenjarakan tubuhnya ke dinding. Wajahnya yang terkejut terlihat sangat imut. Matanya yang membola dengan hidungnya yang kempas kempis.

"Kau sangat cantik, Nat, aku tidak pernah bosan untuk mengatakannya. Jangan takut aku tidak akan melakukan apapun, hanya ingin bersamamu semalaman, please," pintaku dengan menatap matanya lekat.

Di tengah kegelapan ini, aku masih dapat melihat mata jernihnya yang disinari cahaya bulan. Kulit Natalie tampak bersinar seperti bidadari, belum lagi dengan raut wajah gugupnya yang membuatku terangsang.

Napasnya yang terengah membuat dada Natalie naik turun lebih cepat, seperti menggodaku untuk menyentuhnya.

"Apa kau bodoh membiarkannya menganggur seperti itu? Sentuhlah, bodoh!" suruh Rolf yang sudah gemas denganku yang hanya terdiam.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang