BAB 21

52.5K 2.6K 226
                                    

NINU NINU SEDIKITTT DEWASAA!!🚨🚨

TUMBEN KANN GA DI KARYA KARSAA, BIAR KALIAN SENENGG EHEHEHE

ENJOYYYY!!

JANGAN LUPA TUTUP MATA🙈🙈

---------

Alex meletakkan ku di bathup dengan hati-hati. Tangannya mengenyampingkan rambutku dan menatapku dengan lembut.

Walaupun begitu masih dapat ku lihat kilat nafsunya yang sangat besar, ingin menerkam.

Anehnya, dia tidak ikut masuk ke bathup. Alex hanya berdiri di samping dan menyiapkan berbagai peralatan mandi.

Sontak keningku mengerut dan menatapnya bertanya.

Alex yang menyadari, tersenyum lebar dan mencium pipiku sekilas.

Tanpa sadar juga tangannya menuju ke tubuhku dan menarik selimut yang membungkus ku dengan kuat. Hanya dengan satu tarikan saja, kain tipis itu sudah terlepas, bahkan meninggalkan sedikit robek.

Spontan tanganku berada di dada, menutupinya dari mata tajam.

"Aku hanya ingin memandikan mu, sayang. Tidak perlu berterima kasih, aku tahu aku orang baik ehehe," ucapnya dengan tawa geli di akhir kalimatnya.

Berbeda denganku yang masih terbengong, bingung harus melakukan apa.

Dibandingkan orang baik, aku lebih percaya bahwa Alex orang modus. Jari-jarinya saja kini sudah mengawasi tanganku dan menahannya dengan satu kepalan tangan. Refleks, aku meringis dibuatnya.

Tidak dipedulikan, matanya tetap memandangku dari atas ke bawah dengan tatapan sayu.

"Lihat sini, cantik," panggilnya yang membuatku sontak membuka mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lihat sini, cantik," panggilnya yang membuatku sontak membuka mata.

Tangan Alex sudah penuh dengan sabun dan sampo yang dicampur nya menjadi satu. Saking tidak ingin berlama-lamanya, dia malah menggabungkan semuanya.

Setelahnya Alex menggosokkan rambutku hingga ujung kaki menggunakan campuran tersebut. Jangan tanyakan bagaimana licinnya, bahkan ku rasa tubuhku mengkilap akibat perbuatannya.

Untungnya air bathup mencapai dadaku, jadi aku bisa menutupinya dengan itu.

Badanku terasa lebih baik sesudah digosoknya. Tidak ada lagi cairan lengket dengan aroma pekat di tubuhku. Yang ada hanya wangi lavender dari sabun tersebut.

"Ahh Al," desahku saat tangannya bermain di dada. Padahal dia sudah mengusap bagian itu berulang kali, akan tetapi dengan modusnya dia malah meremas-remasnya.

Mataku menatapnya sayu dengan pipi mengembung, meminta dilepaskan.

"Belum bersih, sayang," ucapnya dengan tersenyum lebar dan memberikan sabun lebih banyak di daerah sana.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now