BAB 51

22K 1.1K 123
                                    

SIAPAAA YG NUNGGUIN UPDATE AN DR KEMARINN?

NINU NINU DEWASA YAHH🚨

TUMBEN KANN DISINI HEHE GRATISS! TAPI LEBIH HOT YG DI KARYA KARSA SIH

WAJIB DIBELIIII YG SPECIAL BAB 50🌝🌝

GIMANAA YG UDH BELII KOMENNYA?? WKWKWK

DAH AH ENJOYYY

JANGAN LUPA TUTUP MATAA🙈🙈

-----------

"Jangan tidur dulu, sayang. Kau sangat cantik, suaramu, rambutmu, tubuhmu, semuanya milikku. Mendesahlah lebih keras, sayang, jika ingin ku lepaskan."

--------------

Alex berbohong.

Semakin aku melakukannya, tubuhnya malah semakin menghajarku tanpa ampun. Alhasil, kami melakukannya sampai pagi menjelang. Tubuhku sudah sangat lemas, akan tetapi Alex terus saja menepuk pipiku agar sadar.

Tenggorokanku yang sudah sangat kering pun tidak dapat mengeluarkan suara lagi, hanya untuk mengambil napas saja terasa sangat melelahkan.

Bahkan seingatku Alex sudah keluar lebih dari sepuluh kali. Apakah itu normal? Mengingat aku baru saja melepaskan keperawananku. Tidak, tentu saja bukan hal yang harus ku wajari, Alex sudah berlebihan kali ini.

Untungnya tidak berapa lama, pinggulnya berhenti bergerak dan hanya menyisakan denyutan hebat di milikku. Keningku sampai mengerut, merasakan sesuatu yang sangat geli di bawah sana.

"Ahh, cukup. Alex lelah," keluhnya yang sudah ku tunggu sedari tadi. Tanganku yang tidak kuat lagi menopang badan, terjatuh begitu saja hingga kepalaku sedikit terantuk kayu kasur.

Namun, rasanya tidak seberapa menyakitkan dibandingkan bagian bawahku yang berdenyut ngilu hanya karena terkena angin.

Dengan sigap pula, Alex menarik tubuhku mendekat dan memelukku dari belakang. Miliknya yang keluar dari kemaluanku terasa sangat melegakan. Ku yakin bagian bawahku sudah lecet, dari warnanya yang kemerahan saja aku mengetahuinya.

Merajuk, aku menghempaskan tangannya yang menyentuhku dan menjaga jarak darinya. Alex menyebalkan sekali, tangannya yang jahil masih saja meremas-remas dadaku. Padahal katanya ingin berhenti.

Ku tutupi tubuhku sepenuhnya dengan selimut dan memunggungi Alex.

Elusannya di punggungku, seakan sedang memancing sesuatu. Sudah pasti, dia menginginkannya lagi.

Menggeleng, kali ini aku tidak akan memberikannya. Milikku saja masih terasa sangat penuh dan becek akibat perbuatannya yang memaksa keluar di dalam.

"Kau serius ingin tidur, sayang? Sudah mengantuk hmm?" tanyanya dengan lembut. Alex selalu begitu, setelah dikasih sesuatu pasti akan menjadi sangat baik. Lihat saja beberapa jam lagi, pasti dia akan kembali berubah menjadi bayi manja yang menyebalkan.

Dengan cepat aku mengangguk dan melepaskan tangannya yang memelukku. Bisa bahaya jika kulit kami bersentuhan, Alex tidak dapat menahan nafsunya. Bahkan kini kakinya saja sudah mengurungku di bawah sana.

Sontak aku berbalik dengan perlahan. Wajah kami berhadapan dan dapat kulihat senyumnya yang nakal. Tanpa aba-aba, aku mencubit pipinya kencang hingga senyum itu menghilang.

"Tidur Alex! Kau bilang tadi lelah," rajukku dengan mengembungkan pipi, sebal. Senyumnya semakin mengembang hingga terlihat gigi-giginya yang rapi.

Bukannya terlelap, Alex malah semakin aktif dengan memindahkan posisinya menjadi di atasku. Tangannya berada di samping kepala dan kembali mengurungku. 

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang