BAB 30

30.3K 1.5K 220
                                    

SIAPAAA YG SENENGGG DPT NOTIF UPDATE?

UDH KEPO BGTT ATAU KEPO AJAA?

ENJOYYYY

---------

Tubuh Alex menegang dengan tatapan yang terpaku pada Natasha. Aku tidak tahu apa hubungan mereka, akan tetapi reaksinya tidak terlihat seperti kakak adik.

Jantungku berdegup cepat saat mendengar suara heels mendekati kami, aku tidak ingin Natasha tahu bahwa aku lah yang sedang bersembunyi. Ku yakin dia akan sangat senang karena dugaannya selama ini benar, bahwa aku hanyalah seorang jalang.

Entah mengapa kata itu terasa menusuk sekarang, biasanya aku akan bersikap bodo amat dan tidak mempedulikannya. Akan tetapi ini Alex.

Meneguk ludah kasar, banyak pikiran buruk yang kini bersemayam di otakku. Semuanya tidak mungkin nyata, kan? Seorang Alex tidak mungkin memiliki banyak wanita. Aku tidak ingin mempercayainya.

Namun, Alex yang tidak membantah maupun membela diri membuatku ragu. Dia malah mengusir orang-orang itu dengan kasar.

"Keluar! Keluar, sialan. Kalian mengganggu!" usirnya dengan melempar barang-barang di meja ke arah pintu. Kakinya pun menendang-nendang angin, mengancam ketiga orang tersebut.

Bukannya ketakutan, si kembar tertawa kencang dan mengejek Alex dengan senangnya.

Hingga akhirnya, Natasha menarik kedua orang tersebut keluar dari ruangan ini. Mereka terlihat sangat menurut pada wanita itu, membuat keningku mengerut bingung.

Sebelum sempat keluar, seseorang yang terakhir menutup pintu terlihat mengedipkan sebelah matanya dan menatapku menggoda.

Walaupun ku yakin dia pasti tidak dapat melihatku dengan jelas, tetap saja ucapannya berhasil membuat bulu kudukku merinding.

"Okey, brother. lakukanlah sampai kau puas, nanti bagi-bagi ya! Dia sexy juga," ucapnya parau, yang memenuhi pikiranku.

Tanpa sadar genggaman tanganku melemah dan mataku menatap hampa pada lantai. Aku tidak pernah memikirkan ucapan orang lain sedalam ini.

Banyak pertanyaan di benakku mengenai ucapan mereka, semuanya terdengar berbeda dengan apa yang ku tahu dari Alex. Dan hanya dengan membayangkannya saja, terasa lebih menakutkan daripada menghadapi Alex yang mesum.

Setelah pintu tertutup, kini hanya tinggal kami berdua di sini. Alex segera berbalik dan mengangkat kedua pipiku dengan lembut.

Aku yang terlalu lemas sampai tidak bisa menolaknya lagi. Alex menatapku dengan cemas dan mengecek keadaanku.

Kami bertatapan, akan tetapi rasanya tetap kosong, aku tidak tahu apa yang dipikirkannya.

Kami bertatapan, akan tetapi rasanya tetap kosong, aku tidak tahu apa yang dipikirkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Y-yang tadi itu apa?" tanyaku dengan mencicit.

Alex membawaku ke kasur dan mendudukkanku. Tidak ku sangka tangannya melingkari pinggangku erat dan kepalanya bersandar pada dadaku, meminta pelukan.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now