BAB 29

33.3K 1.6K 140
                                    

HELLOO MAAP BARU UPDATEE

OIYAAAA JGN LUPAA BELI YG BAB 28 (SPECIAL BAB) YAHHH, ASLII HOWTT BGTT BGTT!! DAN MURAHH CMN 3RB AJAA

DANNN ADA BNYK GAMBAR🌝

YG UDH BELI GMNN KOMENNYA?? SERU TIDAKK?

ENJOYYYY!

---------

Natalie POV

Alex benar-benar menghajarku. Entah sudah berapa kali kami melakukannya, mataku sampai tidak kuat untuk terbuka lagi.

Badanku yang lemas ku sandarkan pada punggung kursi mobil dengan tidak mempedulikan keadaanku yang berantakan. Rambut kusut, baju yang sudah robek tidak berbentuk, dan cairan putih dimana-mana.

Untuk bernapas saja rasanya tersengal-sengal, begitu pun kepalaku yang terasa pusing.

"Terima kasih, sayang, ayo kita pulang," ucap Alex dengan suara serak. Tangannya membenarkan rambutku dan mengelap tubuhku yang terasa sangat lengket.

Walaupun kadang kala, bukannya membersihkan, dia malah modus memainkannya lagi.

Membuka mata, aku menatapnya tajam, mengancam. Dengan gemas, aku menahan jari-jarinya yang nakal dan menggigitnya.

"Jangan lagi, aku mau pulang. Ngantuk," keluhku dengan tatapan sayu, memohon.

Mendengar ucapanku, Alex tertawa renyah dan mengangguk. Untungnya kali ini dia berbaik hati mau melepaskanku.

Ditutupnya tubuhku menggunakan selimut dan Alex berpindah posisi menjadi di depan kemudi. Senyum cerah terpampang jelas di wajah, seperti ada pelangi di atas kepalanya.

Melihat jalan yang mulai sepi dan masuk ke arah hutan, keningku pun mengerut bingung dan menatapnya lelah.

Dengan lemah, aku menahan tangannya.

"Mau pulang ke apartemen," lirihku pelan, saking habisnya suaraku saat ini.

Namun, Alex tidak mempedulikannya dan masih fokus menyetir. Tangannya hanya mengelus kepalaku lembut.

"Tidurlah, akan ku bangunkan saat sudah sampai," jawabnya yang sangat berbeda dengan keinginanku. Apalagi saat melihat pohon-pohon tinggi mengelilingi kami, sudah pasti aku dibawa kembali ke tempatnya.

Menghela napas kasar, akhirnya aku menutup mata dan membiarkan Alex membawaku kemana pun.

Setidaknya untuk saat ini aku harus menghemat energi dan tidur, karena ku yakin dia akan menyerangku lagi jika sudah ada kasur di sekitar kami.

Suara Rolf yang terdengar mesum pun seakan membenarkan dugaanku, "Ayo kita melakukannya lagi di rumah! Lagi, lagi lagi!"

Sudah pasti, aku tidak akan selamat.

Berusaha tidak menghiraukan, aku tetap memejamkan mata dan terlelap dalam mimpi. Indra peraba ku seperti mati rasa hingga tidak dapat merasakan apa-apa lagi, yang ku tahu tubuhku melayang dan diangkat oleh seseorang.

Kepalaku bersandar pada dada bidang dan tidak lama badanku ditaruh di tempat yang sangat empuk seperti kasur. Aku tidak tahu apa yang Alex lakukan setelahnya, namun suara dentingan besi berulang kali menggangguku dalam tidur.

Mataku sedikit terbuka dan melihatnya sedang berada di depan lemari, mengacak baju di sana.

Ditambah lagi dengan suara Rolf yang saling mengadu seakan mereka tengah berantem, membuat tidurku tidak nyaman.

"Tidak, bagus baju yang itu, Natalie akan sangat sexy. Seleramu payah, Al," ejeknya yang tidak ku mengerti, beberapa kali juga ku dengar namaku disebut oleh mereka.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now