[S2] BAB 67 (END)

32.6K 924 83
                                    

ENJOYYYYY

-----------

Michael dan Michelle sudah lahir dengan selamat. Keduanya memiliki perbedaan fisik, jika Michelle terlihat lebih ringkih dan rapuh, berbanding terbalik dengan Michael yang gendut dan berpipi gembul.

Walaupun begitu tetap cantik dan tampan, hatiku berdebar-debar hanya dengan melihatnya.

Alex yang berada di sebelah, masih menggenggam tanganku kuat, takut aku kembali nge-drop seperti semalam. Sejak melahirkan tubuhku terasa sangat lemah, hanya untuk duduk saja perlu bantuan Alex.

Bagaimana tidak jika terdapat banyak jahitan yang masih basah di bawah sana, terasa berdenyut-denyut hingga sekarang.

"Alex, aku ingin menyusui mereka, tolong bawakan keduanya," pintaku dengan memohon.

Dengan sigap, Alex memutari ranjang dan mengambil Michelle dalam pelukannya. Sedangkan Michael, Alex tatap sinis. Tidak lupa juga dengan memeletkan lidah, seakan sedang mengejek saingannya.

"Alex!" Tegur ku sambil melotot.

Sudah punya anak juga, tingkahnya tidak jauh berbeda dengan anak kecil. Michael yang masih bayi saja sudah ia anggap sebagai musuh bebuyutan, membuatku mengelus dada, tidak mengerti lagi.

"Wajahnya nyebelin, sayang. Lihat saja mata bulatnya yang selalu menatapmu itu. Pasti dia sedang berusaha merebut mu dariku!" Keluhnya dengan mengerucutkan bibir dan alis yang menyatu.

Rasanya aku seperti sedang mengurus tiga bayi, rengekan Alex tidak jauh berbeda dengan tangisan Michael dan Michelle yang ku dengar tiap malam.

Melihat wajah Michael, dia memang menatapku dengan penasaran. Tangannya sedang memeluk guling dan sesekali menjulur ke arahku, minta digendong.

 Tangannya sedang memeluk guling dan sesekali menjulur ke arahku, minta digendong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menggemaskan sekali dengan telinga serigala yang membuka dan menutup.

Bukankah wajar seorang bayi melakukan hal itu? Dia sedang menelaah sekitarnya. Alex saja yang berlebihan.

Mengambil alih Michelle dalam gendongan Alex, tanganku bergerak cepat menarik baju ke bawah. Dadaku yang semakin besar, sering terasa penuh karena susu di dalamnya.

Tidak berlama-lama lagi, aku mendekatkannya pada bibir Michelle yang kecil.

Tangan mungilnya pun seakan berusaha menarik dadaku, terlihat sangat imut.

"Jangan lama-lama nyusunya, Michelle cantik. Kau harus menyisakannya untuk papa juga," ucap Alex sambil mencubit-cubit pipi Michelle, gemas.

Mendengar ucapannya, sontak aku menatapnya dengan menyipit. Bisa-bisanya dia rebutan dengan anaknya sendiri.

Sudah seminggu ini aku memang tidak memperbolehkannya untuk menyusu, karena itulah mulut Alex semakin blak-blakan dan tidak bisa diam.

Namun, tetap saja tangannya masih bermain di area sana. Dia mengelus dadaku dan terkadang mencubit bagian tengahnya, membuatku tanpa sadar mendesah. Ucapan modusnya pun selalu sama.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now