BAB 40

20.6K 1.2K 247
                                    

AKHIRNYAA UPDATE JUGAAA EHEHEH MAAPIN LAMA

ENJOYYY!

----------

"Tatap mata aku! Apa mungkin aku berbohong padamu, Al?" tanya Natasha dengan merintih kesakitan. Dia tidak lagi memberontak, tangannya malah mengelus pipiku, mencari perhatian.

Sayangnya, tidak berpengaruh apa-apa padaku. Amarah ini sudah diujung tanduk, sepertinya aku akan puas setelah melihat wajah cantiknya terbelah dari badannya.

Aku benci wanita lain menyamar menjadi Natalie, tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan mate-ku. Pantas saja sedari awal rasanya sangat aneh. Bodohnya lagi, aku sempat terbuai dengan semua itu.

"Jangan tatap matanya, Al, kurasa ada yang tidak beres di sana. Biar ku gantikan dengan mataku, bertukarlah," ucap Rolf yang tiba-tiba saja muncul di kepalaku.

Padahal selama sepuluh hari ini kami tidak berinteraksi apa-apa, jangankan saling berbicara, menunjukkan dirinya saja tidak. Serigala itu benar-benar marah dan memilih untuk menghilang.

Mendengar ucapannya, keningku mengerut dalam, merasa kebingungan. Namun, aku akan mempercayainya, Rolf tidak mungkin salah.

Menutup mata, aku membiarkan Rolf mengambil alih penglihatanku. Seharusnya tidak terpengaruh padanya, serigala memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan manusia biasa.

Kini aku sudah dalam bentuk setengah serigala. Tubuhku masih manusia, akan tetapi mata Rolf menatapnya tajam seperti karnivora pada umumnya. Hanya dengan melihat Natasha saja, serigala-ku sudah mengaum kencang, ingin cepat-cepat memakannya.

Berbeda denganku yang tidak bisa menatapnya dengan jelas, sungguh aku sangat penasaran apa yang sedang mereka lakukan.

"Apa yang kau lihat, Rolf?" tanyaku, tidak sabar. Namun tidak langsung dijawabnya, serigala itu hanya menggeram marah dan menunjukkan gigi runcingnya.

"Wanita gila, dia berteriak tidak jelas dan mencakar-cakar tubuhmu. Darimana kau menemukan rongsokan seperti ini? Menyusahkan kita saja," ucapnya tanpa filter sama sekali.

Dari awal pertemuanku dan Natasha, Rolf memang sudah tidak menyukainya. Aku tidak tahu alasannya, hanya saja serigala itu selalu melarangku berduaan dengan wanita lain.

Aku seperti memiliki seorang ayah yang galak dalam wujud serigala.

Mendengar ucapannya, aku baru menyadari mengapa tanganku terasa sakit, pasti nenek sihir itu mencakar kulitku dengan kuku panjangnya.

"Hei, jangan salahkan aku, aku pun tidak ingat dimana menemukannya. Fokuslah! Akan bahaya jika kau ikut masuk dalam perangkapnya," seru ku memperingati.

Ucapanku tidak bohong, aku pun lupa bagaimana ceritanya Natasha menjadi adikku. Kurasa sejak dua tahun yang lalu, aku hanya mengenalnya sebagai teman sekelasku.

Dia duduk bersebelahan dengan Natalie dan terkadang aku meminta pertolongannya untuk memotret mate cantikku.

Namun, bukannya foto Natalie, aku malah mendapatkan selfie-nya dengan baju-baju sexy. Aku ingat saat itu Natasha mengirimiku banyak gambar dengan chat yang seolah membanggakan dirinya.

"Natalie sedang sibuk dengan pria lain, fotoku juga bagus, kan? Aku akan mengirimkan yang banyak padamu, atau mungkin kau mau melihatnya langsung, Al?"

Mengingatnya saja benar-benar menjijikkan. Tunggu, bukankah setelah itu aku langsung memutuskan hubungan kami? Mana sudi aku meminta bantuan pada jalang sepertinya.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang