BAB 8

92K 5.1K 453
                                    

PERTAMA TAMA GUE MAU MINTA MAAPP LAMA BGT UPDATENYA, BCOZ GUE MASIH MELLOW KBAPV TAMAT

TP PLISSS GUE SENENG BGT KALIAN BNYK KOMENN DI BAB SEBELUMNYA, TERHARU WOEE!! THANK U THANKKK UU

ENJOYYY!! DAN JANGAN LUPA KOMEN YG BANYAK LG EHEHE

---------

Tanpa persetujuan, Alex sudah mengangkatku ke atas meja, membuatku sontak mengalungkan tangan pada lehernya.

Kini kami sedang berada di kelas kosong, entah apa yang ku pikirkan hingga menariknya ke sini. Tadi aku terlalu takut ketahuan oleh Leo hingga tidak dapat berpikir panjang.

Seperti yang ku duga, dia menjauh dan menutup pintu kelas yang berada di belakangnya. Sedangkan aku, masih terdiam kaku, penasaran dengan apa yang akan Alex lakukan.

Langkahnya yang terdengar tegas memenuhi kesunyian ruangan ini. Semakin mendekatiku, jantungku terasa berdegup kencang.

Namun, berbeda dengan suaranya yang terdengar manja dan merajuk. Begitu pun raut wajahnya yang merenggut dengan bibir mengerucut.

"Peluk, mau peluk," ucapnya berulang kali mengingatkanku pada percakapan kami beberapa menit yang lalu.

Astaga, padahal aku belum sempat menyampaikan niatku, Alex sudah lebih dulu membungkamku.

Tingkahnya yang ingin perhatian itu membuatku tidak tega untuk menolaknya.

Walaupun sudah duduk di atas meja, Alex yang berdiri tetap lebih tinggi dariku. Spontan aku sedikit mendongak agar dapat bertatapan dengannya.

Mataku menelaah pakaiannya yang mengenakan hoodie kebesaran, terlihat lebih imut dari biasanya.

Tatapannya yang sayu, membuatku tidak berani untuk menatap Alex lebih lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapannya yang sayu, membuatku tidak berani untuk menatap Alex lebih lama. Apa mataku salah melihatnya se-tampan ini?

Padahal masih ku ingat tadi pagi Alex memberikan kemejanya padaku.

Membayangkan dia shirtless di hadapanku, tanpa sadar menimbulkan rona merah di pipi.

Ditambah lagi dengan senyumnya yang menyeringai, seakan sudah tidak sabar dengan permintaannya itu.

Setelah berada tepat di hadapanku, dengan perlahan tangannya merambat ke arah pinggangku dan menarik tubuhku mendekat.

Bukan pelukan biasa, tidak ku sangka Alex malah menempelkan kepalanya di dadaku. Badanku menegang, tangan ku pun melayang tidak tahu harus berbuat apa.

Kepalanya mengusel-ngusel pada bagian tubuhku itu seperti sedang mencari posisi yang nyaman. Tangannya di belakang punggungku terasa mencengkram dengan posesif.

Pet Me, I'm Your Wolf!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang