BAB 53 (END)

29.4K 1.1K 257
                                    

KOMEN YG BNYK YAAA MAU GUE BALES SATU"🥺🥺

ENJOYYYY

--------

"Alex kita beneran menikah?!" tanyaku sekali lagi memastikan. Mataku masih terbelalak melihat kondisi rumahnya yang kini dipenuhi banyak orang.

Baru saja terbangun dari tidur, beberapa pelayan sudah masuk ke dalam kamar dan memandikanku. Tidak tanggung-tanggung mereka juga memakaikanku gaun pengantin yang sangat cantik.

Wajahku yang sudah dipoles make up terlihat lebih dewasa dibandingkan biasanya, rambutku di sanggul, dan terdapat mahkota kecil di atas kepala. Ini benar-benar hari pernikahanku.

Alex memang sudah memberitahunya, hanya saja aku masih mengira dia bercanda. Mana mungkin menyiapkannya tanpa sepengetahuanku, sosoknya saja tidak pernah jauh-jauh dari pandanganku.

Merasakan geli di belakang punggung, tangannya bergerak sensual menyusuri kulitku. Kini aku berada di pangkuannya, beberapa pelayan yang tadi berada di sini sudah Alex usir keluar. Alhasil, hanya tinggal kami berdua.

"Sudah ku bilang aku tidak berbohong, kau masih saja tidak mempercayainya," rajuknya dengan bibir mengerucut sebal seiringan dengan gaunku yang turun sampai ke perut, menunjukkan payudaraku yang tidak tertutup dalaman apapun.

Refleks tanganku mengalungi lehernya, mengizinkan. Lagipula percuma saja menolaknya, Alex akan semakin kasar dan memaksaku.

Dan yang ku tahu Alex masih dapat menahan nafsunya jika sedang menyusu, bibirnya hanya akan fokus ke sana dan matanya terpejam seperti anak bayi. Setidaknya dia tidak akan meminta yang aneh-aneh selama aku menyodorkan dadaku ke mulutnya.

Terlarut dalam pikiran, aku masih tidak menyangka jika beberapa menit lagi kami akan menjadi suami istri. Sekali lagi, aku menatapnya serius, mencari kebohongan.

Aku lebih percaya jika orang-orang yang berdatangan ke rumahnya ini hanyalah perkumpulan keluarga biasa, bukan acara pernikahan kami.

"T-tapi bukankah kita baru saja baikan? Sejak kapan kau menyiapkan semuanya, Al?" tanyaku dengan kagum.

Tidak hanya keluarganya, bahkan ayah ibuku pun turut datang ke rumahnya. Bukankah itu aneh? Aku saja sudah lama tidak pulang kampung. Tiba-tiba saja mereka datang ke acara pernikahanku.

Belum lagi Alvin dan Alden yang tadi datang ke kamar dan meminta maaf padaku.

Entah apa yang Alex lakukan hingga semuanya bisa terjadi secepat ini.

Seperti tahu apa yang ku pikirkan, Alex melepaskan lumatannya pada dadaku dan menatapku sambil tersenyum tulus. Tangannya mengelus pipiku dan mengunci pandanganku hingga kini kami bertatapan.

"Aku sudah memikirkannya sejak dua tahun yang lalu, cantik. Bahkan aku langsung menemui kedua orang tuamu setelah mengetahui kau mate-ku," ucapnya menimbulkan detakan kencang di jantungku.

Aku tidak pernah menduga Alex merencanakan hal ini jauh sebelum pertemuan kami. Sepertinya hanya aku saja yang tidak tahu apa-apa.

Ucapannya yang terdengar memuja itu membuatku merona malu. Ditambah lagi dengan tatapannya yang intens, rasanya aku ingin cepat-cepat pergi dari sini. Dimanapun tanpa kehadiran Alex.

Aku masih belum terbiasa dengan tingkahnya yang selalu menyentuhku sana sini.

Seakan belum puas, Alex kembali turun menuju dadaku dan kembali menghisapnya kuat. Kadang kala lidahnya bermain dan giginya menggigit milikku. Sontak aku meremas rambutnya dan mendongak kenikmatan.

Pet Me, I'm Your Wolf!Where stories live. Discover now