5.keracunan dan dilema

59 27 7
                                    

Malam harinya seseorang sedang diam-diam memainkan ponsel di pojok kasur, orang itu sangatlah pintar walau banyak orang tapi dia sama sekali tidak ketahuan.

Ia mengirim pesan pada seseorang.

Akbar sahabat biadap

Bar!
Skrg lo ke psntrn
Jn lup bwa cklat segepok!
Gua tnggu

Oke, gua otw
Btw lu tunggu di mna?

Belakang psntren

Read.

Sha menyimpan ponselnya kembali, sebenarnya ponsel miliknya ia bawa ke pesantren diam-diam bahkan papahnya saja tidak tau.

Ia keluar dengan jalan pelan agar tidak ketahuan dan tidak di curigai, setelah sampai di tempat itu sha bernafas lega.

Namun salah jika tidak ada yang mengetahuinya siapa lagi kalau bukan daffa, seorang gus yang tau aja kalau para santri ada yang keluar malem-malem.

Menurutnya memergoki santri di malam hari itu sudah terbiasa jadi tidak heran dengan keahlian daffa.

Sha masih tidak menyadari keberadaan daffa yang mengikutinya, beberapa menit kemudian orang yang di suruh sha pun datang dengan membawa cokelat yang ia pinta.

"Mana." sha mengambilnya "thnks bestai. "

"Yoi masama, btw lo sekarang udah jadi ukhti kan bukan kunti? " ucap akbar sedikit meledek, ia masih tidak percaya sahabat nya mengenakan gamis.

"Kenapa lo liatin gw? " sinis sha.

"Engak, gua masih ga nyangka aja lo pakai gamis biasanya pakai baju karung. "

"Bacot, udah sana lu pergi, hus, hus. " usir nya.

Akbar menghela nafas kasar "belagu lu, udah di anterin juga. "cibir nya kesal sembari pergi.

Sha tersenyum "thnks ya bar, lo udah jadi sahabat serta saudara terbaik di dunia. "

"Andaikan kaka masih ada, pasti dia.... Ck, cukup sha. " ia tidak mau mengingat kejadian itu, yang harus ia lakukan hanya balas dendam.

Ia berjalan dengan membawa duanya cokelat di tangannya, baru saja ia ingin masuk ke dalam asrama namun seseorang berhasil menghentikan nya.

"Santriwati keluar malem-malem terus ketemuan sama cowok apalagi kalau bukan cewek tidak baik. " sindir daffa.

Sha berbalik "mau gw baik ataupun gak bukan urusan lo, siapa lo berani ngatur-ngatur gw?. "

"Seorang gus, saya seorang gus dari pesantren ini sudah menjadi tugas saya untuk menegur para santri yang melewati batas. "

"Siapa yang melewati batas? Gua cuman ketemuan. " sha mencoba memebela diri.

"Ketemuan kata kamu? Saya sudah peringati kalau di sini banyak peraturan dan dari banyaknya peraturan kamu sudah melanggar nya. " ucap daffa santai.

"Dari mengambil mangga tanpa meminta izin sama halnya mencuri, ketemu sama yang buka mahram apalagi malam-malam apalagi yang kamu ingin lakukan, areesha Cassandra? " lanjutnya dengan raut wajah datar.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Onde histórias criam vida. Descubra agora