64.bahan peledak?

14 3 0
                                    

Malam ini, menjadi malam yang santai bagi areesha. Karena tugasnya sudah di lakukan semua, terutama syarifah sudah tertidur pulas.

Wanita itu berada di sofa seraya memainkan ponselnya, tidak sengaja dia mendapat notifikasi dari aplikasi Shopee. Ayo cari tau bahan peledak dengan menggunakan alat pendeteksi.

"Alat apa ini? Tapi sepertinya bagus dan sangat bermanfaat, aku penasaran jadi pengen beli, hm.. Apa aku beli aja ya. Siapa tau itu penting buat kedepan nya" pikir areesha.

Areesha membuka aplikasi Shopee, dan mencari alat pendeteksi. Dia melihat-lihat, dan komentar nya pun bagus-bagus.

"Bisa kali yah datang dua jam? Kalau tiga hari engak ah, lama nunggu nya. Coba aku chat tokonya aja deh"

Dia mengirim pesan pada toko alat pendeteksi itu, dan tidak lama kemudian toko itu menjawab pesannya.

Sontak areesha tersenyum lebar "alhamdulillah, jadi bisa di antaranya dua jam atau tiga jam, asalkan ongkir nya bertambah. Tapi ga papa deh, asalkan rasa penasaran aku udah terbukti" katanya.

✿✾✿

"Lihat nanti besok, besok adalah malam terakhir bagi areesha, daffa dan yang lainnya" ucap seorang wanita.

Wanita itu menatap kembarannya yang duduk di atas lantai itu seraya tangannya tertali "gimana liz? Rencana kaka mu ini bagus kan? "

"Sama sekali menjijikkan! Allah akan melaknat kaka! Ingat kak sesuatu perbuatan buruk pasti akan ada balasan nya"

"Diam! Seterah kau mau ngomong apa saja, yang penting besok adalah hari paling istimewa bagiku. Lihat saja nanti"

"Kak, aku mohon kak. Jangan lakukan seperti itu, coba kaka pikir, kak sha? Bang afnan? Umi? Abi? Syarifah? Mereka semua engak salah kak"

"Mau salah atupun engak, daffa harus menerima semuanya! "

"Kejadian sewaktu kecil itu membuat ku harus melakukan semua ini, dulu aku sangat mencintai nya. Namun hari ini kebencian ku lebih besar dari pada cinta itu! " lanjutnya.

✿✾✿

Setelah memesan pesanan, wanita itu tetap menunggu di ruang tamu. Kini sudah menunjukkan pukul 10 malam, tidak sengaja melihat areesha sedang melamun entah kenapa.

Daffa menghampiri nya "jangan melamun" tegurnya berhasil membuat lamunan wanita itu buyar seketika.

"Tidak aku tidak melamun"

"Sedang menunggu siapa? "

"Jodoh"

Mendengar itu sontak daffa mendengus kesal "jodoh? Bukannya jodohmu ada di hadapan mu sendiri? "

Areesha menoleh dengan tatapan tidak suka "itu dulu, tapi sekarang udah engak"

"Apa segitu sakitnya yah? "

"Hm.. "

"Seperti apa? "

"Seperti di dorong dari atas sampai ke jurang yang dalam, banyak buaya! " kesal areesha.

Daffa meneguk salivnya kasar, apa ia salah berbicara "maaf"

"Tidak perlu minta maaf, semuanya sudah terjadi. Jadi nikmati saja"

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now