61.pak tua

12 2 0
                                    

Pria itu menutup mulut syarifah dengan kasar"diam! Kau di sini saja, jangan bersisik dan coba-coba untuk kabur! "

"Mas kenapa kau bawa anak ini ke dalam? " tanya seorang wanita yang tak lain adalah istrinya.

"Diam saja kau! Tutup mulut! Beri dia makan! Aku akan pergi sebentar" wanita itu mengangguk, dan pria itu pergi ke dalam kamarnya sebentar.

Wanita itu menghampiri syarifah, yang gadis kecil itu menatap nya dengan wajah lugu "apakah dia suami mu? " tanyanya.

"Iya dia suamiku"

"Kenapa dia kasar kepadamu? Padahal kan kau adalah istrinya? Abba tidak pernah kasar pada umma, karena umma adalah istrinya" ucap syarifah polos.

"Nak, kau akan mengerti jika kau sudah besar. Hm.. Sekarang apa kau sudah makan? "

"Sudah"

"Kenapa suami mu menculik ku? Boleh tolong lepaskan aku? " lanjutnya.

"Bagaimana aku menjelaskan padamu seberapa kejamnya suami ku itu? "

"Aku syarifah zahra ad-dares, itu namaku. Sedikit manis dan sedikit nakal, umurku memang baru lima tahun. Tapi percayalah otak ku itu sepintar orang dewasa" ucap syarifah.

Wanita itu berhasil membuat syarifah duduk di sofa, sementara pak brata memandangi arah luar jendela kamarnya "daffa sudah membawa polisi, anak itu tidak aman di sini. Aku harus mencari tempat lebih aman" gumamnya saat melihat di bawah sana, terdapat daffa, areesha dan beberapa polisi.

Di luar, daffa sedang berbicara dengan polisi. Mata areesha tertuju pada rumah bertingkat, tepatnya lantai atas. Dia melihat pak brata yang melihatnya juga dari atas.

Alisnya mengernyit "aku tidak yakin pak brata tidak menculik putriku" gumamnya.

Ia mempunyai firasat kalau pak brata lah yang telah menculik putrinya karena mungkin ada alasan nya juga, dari dia di permalukan di depan umum dan lainnya.

Gerak-gerik pak brata di sana, areesha merasa curiga "kenapa gerak-gerik nya mencurigakan? " tanya nya entah pada siapa, saat melihat pak brata di atas sana sedang mundar-mandir dan terlihat membawa tali.

Ingin pergi ke sana namun daffa lebih dulu menghentikan tangannya "sha? "

Dia berbalik "mau kemana? "

"Entah lah aku mencurigai pak brata akan hilangnya putriku"

"Aku tau kau adalah seorang ibu, dan firasat seorang ibu itu kuat. Tapi jangan su'udzon dulu, lebih baik kita selidiki terlebih dahulu" peringatnya.

Areesha mengangguk, dalam hatinya beristighfar sebanyak mungkin. Apa yang telah menggodanya sehingga dia berprasangka buruk terhadap pak brata.

Pak brata berhasil membawa syarifah ke sebuah gudang tua tak jauh dari sana, dia mengikat tangan gadis kecil itu.

"Haha.. Areesha tidak akan tau jika kau ada di sini! "

"Umma pasti akan tau" serobot syarifah, yang berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya.

"Enaknya kau apakan yah? " kata pak brata.

"Seharusnya tahun baru nanti, kau yang akan aku jadikan sate kambing bakar! " kesal syarifah.

"Hey!! " bentak pria itu berhasil membuat gadis kecil itu ketakutan.

Pria itu melangkah maju, menoel dagu kecil syarifah "umma mu pasti akan khawatir jika kau tidak ada, apalagi kau sudah ada bersama Tuhan mu" ucapnya tertawa jahat.

"Aku harus keluar dari sini! " batin syarifah.

Sementara itu, di luar sana team polisi masih menyelidiki keberadaan syarifah. Entah kenapa, firasat areesha semakin yakin kalau ini semua ada sangkut pautnya sama pak brata.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang