58.day's one (kerja)

14 7 0
                                    

Setelah melamar kerja, areesha di kabarkan lolos dan besok adalah hari pertama nya untuk bekerja di sebuah toko roti. Dia sangat senang dan merasa bersyukur.

Areesha mendatangi pesantren an-nur dan masuk ke ndalem dengan tujuan menjemput sang putri. Saat menginjakkan kakinya di sana lagi, terlihat sosok putrinya yang sedang bermain dengan seorang pria.

Sangat bahagia

"Assalamu'alaikum"

Mendengar itu, semua orang yang ada di ndalem termasuk syarifah dan daffa menoleh. Gadis kecil itu tersenyum lebar dan berlari ke arahnya lalu memeluknya dia dengan erat.

"Wa'alaikumussalam, umma. Gimana? "

"Alhamdulillah, besok umma udah bisa kerja sayang"

"Sha? Kamu kerja? " tanya umi.

"Na'am umi"

"Di mana? "

"Di toko roti dekat pasar depan umi"

"Oh bagus kalau gitu, tapi sya nanti sama siapa? " tanya umi kembali.

"Gimana kalau sya sama kita aja kak? " ujar eliz yang baru saja datang.

Areesha menoleh "bukannya gak mau, tapi sha cuma gak mau jauh-jauh dari syarifah. Makannya sha coba titip sya di tetangga sebelah aja"

Abi mendekat padanya "apa kamu tidak percaya pada kami nak? "

"B-bukan nya gitu abi, tapi ini udah jadi keputusan sha" balasnya tak enak hati.

"Apa kau akan tau jika putri mu baik-baik saja dengan tetangga mu? Apalagi kau baru beberapa minggu tinggal di sana? " kata daffa.

"Aku yakin, sha akan baik-baik saja jika bersamaku"

"Baik, jika itu keputusan mu. Tapi ingat ini baik-baik areesha, di sana ada pak brata, apakah setelah kejadian pas kemarin dia tidak membalasnya lagi? Saya hanya khawatir pada putriku saja"

"Aku juga khawatir dengan putriku, kau kira aku tidak bisa menjaga putriku dengan baik, iya? "

"Bukan begitu maksud ku, tapi apa kau tidak kepikiran jika putri ku kenapa-kenapa bagaimana? Kau kerja dari pagi sampai malam, jika sya merindukan umma nya bagaimana? Apa pilihan mu? Jika dia takut dan merasa sendiri padahal tidak sendiri bagaimana? "

Mendengar tuturan panjang lebar daffa, membuat Areesha harus berfikir keras. Ada benarnya juga perkataan pria itu, tapi apakah dia harus menyerahkan putrinya, dia juga butuh waktu berdua dengan sang putri.

"Aku sudah memutuskan, baik. Aku akan menitipkan sya pada kalian namun dengan satu syarat"

"Apa? "

"Jika kalian ingin menjaga sya, besok pagi ke rumah ku" balasnya.

"Kenapa gak di sini aja kak? " tanya afnan.

Areesha menatapnya "aku hanya ingin kebaikan untuk putriku, jika kalian tidak setuju. Baik, aku tidak masalah"

"Besok pagi aku, afnan, eliz dan umi, abi akan ke rumah mu" kata daffa.

"Ayo nak" areesha menarik tangan sya, namun anak itu melepaskan nya sejenak untuk mencium telapak tangan mereka secara bergantian lalu kembali pada umumnya.

Syarifah tersenyum lebar "aku akan menunggu kalian besok pagi" ucapnya "ayo umma! " lanjutnya.

Daffa melihat kepergian dua sosok yang dia sayangi semakin menjauh, afnan dan eliz pergi dari sana. Dan begitupun umi dan abi.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now