9.mengkhitbah

53 26 6
                                    

Malam-malam sekitar jam 08:00 daffa sudah rapih dengan jubah putih beserta sorban di kepalanya itu membuat dirinya sangat tampan dengan tubuh sigapnya, malam ini daffa, umi dan abi pergi ke rumah kedua orang tua sha, sebelum itu daf sudah meminta izin terlebih dahulu pada abiyan untuk membicarakan hal penting dan syukurlah abiyan tidak ada pekerjaan jadi bisa mengatur waktu pertemuan dua keluarga tersebut.

Beberapa menit di perjalanan akhirnya sampai juga di rumah areesha, ia berdiri di depan sana lalu membaca doa dan meminta kelancaran pada allah SWT untuk niat nya ini sebelum bertemu dengan kedua orang tua sang gadis yang akan dia persuntingkan.

"Assalamu'alaikum. " salam daffa, umi dan abi saat memasuki rumah abiyan.

"Wa'alaikumussalam, daf, bir silahkan duduk. "

Daffa menganguk, mereka pun duduk di sofa bersama calistha dan abiyan.

"Sebaiknya nak daffa, umi, abi di minum dulu teh hangatnya. " tawar bunda calistha ramah.

"MasyaAllah, terimakasih calistha. " ucap umi sambil mengambil teh yang di susul oleh abi.

"Nak daf silahkan minum dulu" ucap kembali bunda yang di angguki daffa.

Daffa menurut dan langsung menyeruput teh hangat buatan salsa setelah itu pikiran nya sudah lebih rileks.

"Jadi ada apa nak daffa? Sepertinya ini penting sekali. " ucap abiyan.

Daffa menjilat bibir bawahnya untuk menutupi kegugupan nya.

"Maksud daffa datang ke sini begini om, daffa ingin membicarakan tentang areesha dan saya om. "

Daffa sengaja menjeda pembicaraan dulu untuk mendengar jawaban dari papah sha, namun sepertinya abiyan malah menunggu kelanjutan perkataan daffa.

"Saya ke sini untuk meminta restu om dan tante untuk menjadikan areesha Cassandra sebagai istri saya, niat saya untuk menyempurnakan agama saya dan juga untuk membawa sha kejalan allah SWT. " ucap daffa dengan sekali tarikan nafas.

Abiyan dan calistha terdiam sementara untuk mencerna ucapan lelaki yang ada di hadapan mereka.

"Saya rasa niat saya baik untuk saya terutama sha apalagi ini untuk kebaikan. " lanjutnya.

Abiyan diam kembali ia sudah mengetahui maksud daffa berbicara seperti itu dan ia mulai menganguk dan mengeluarkan suara.

"Alasan kamu untuk menikah secepatnya dengan putri saya? "

"Areesha putri om selalu melakukan hal konyol yang bisa merugikan dirinya sendiri, saya tidak bisa menahan diri saya untuk membantu sha memperbaiki hidupnya, karena itu saya ingin menjadikan sha sebagai istri saya, insyaallah saya akan menjaga nya dengan baik, membimbing nya kejalan yang benar. "

"MasyaAllah, jarang ada lelaki seperti mu nak daf, yang mau menerima sha walau anak itu sering melakukan kesalahan. " ucap bunda calistha.

"Daf menerima sha apa adanya tante bukan ada apanya. " ucap daffa.

"Baiklah, jika niat kamu baik. Om rasa tidak ada alasan untuk om menolak lamaran mu. "

"Apakah areesha sudah mengetahui hal ini? " lanjutnya.

"Belum, saya akan memberi taunya setelah ini. "

Abiyan dan calistha tidak menyangka bahwa putrinya di lamar oleh seorang lelaki para idaman kaum hawa, obrolan kecil itu di lanjutkan dengan menceritakan tingkah laku konyol sha di pesantren membuat papah dan bunda tidak berhenti tertawa.

Setelah itu daffa dan keluarganya pun pamit dan kembali ke pesantren, kebetulan ia mengajar salah satu kelas di pesantren nya yang memang sengaja untuk bertemu dengan areesha Cassandra.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें