43.penculikan syarifah dan daffa

17 11 0
                                    

Malam hari, suasana di ndalem sepi. Para santri sedang mengaji, Syarifah terus marah pada mereka semua tapi daffa berhasil membujuknya untuk pergi ke pasar malam.

"Yeay mau ke pasar malam. " gadis kecil itu bersorak ria.

Mereka menaiki mobil, perjalanan dari sini ke pasar malam tidak terlalu jauh hanya membutuhkan lima menitan saja untuk sampai di sana.

"Alhamdulillah nak kamu sudah tidak marah lagi. " ~batin daffa.

Tidak lama kemudian ia memikirkan mobilnya, ia turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk sang putri.

"Terimakasih Abba. "

Sya melihat-lihat yang ada di sana dengan tatapan takjub. "Abba aku ingin naik itu. " ia menunjuk ke wahana Kincir angin.

"Boleh, Abba beli tiket nya dulu ya. "

Tidak lama kemudian daffa datang kembali dengan membawa dia tiket untuknya dan untuk putrinya, mereka berdua segera memberi tiket itu kepada penjaga wahana yang ingin di taiki setelah itu mereka boleh naik wahana tersebut.

Pemandangan indahnya malam, bintang bersinar, ketinggian semuanya terlihat dari wahana itu. sya tersenyum lebar karena merasa senang sedangkan tubuh daffa bergetar dengan mata yang berbinar dan sedikit menutup matanya.

"Abba kenapa? Abba takut. " tanya sya.

"E-engak ab-abba engak takut. " balas daffa gugup.

Sya tersenyum, ia memeluk Abba nya. "Abba pria pemberani, pria pemberani gak boleh takut. "

"Iya sayang. "

"Abba lihat di sana ada bintang. " ia menunjuk ke arah langit yang di hiasi banyaknya bintang.

Daffa ikut menoleh. "MasyaAllah indah ya sayang. "

"Iya, kalau umma peri cantik naik ini sama kita pasti aku lebih senang. "

Daffa jadi teringat, pada masa ia sama pergi ke pasar malam bersama areesha dan menaiki kincir angin.

Beberapa menit lamanya mereka turun dari wahana itu, sya menarik tangan Abba nya kembali menuju toko gulali dan ia membelinya.

"Rasanya manis seperti aku. "

"Emangnya sya gula? " tanya daffa.

"Aku bukan gula tapi aku sangat manis, nama ku syarifah sedikit manis dan sedikit nakal. "

Daffa terkekeh melihat tingkah putrinya yang selalu membuat semua orang tertawa dengan kenakalan nya.

"Sya ini sudah malam, kita pulang yu nanti sahabat nyariin. " ajak daffa.

"Yaudah yu kita pulang! "

Mereka berdua saling perpegangan berjalan menuju tempat mobil mereka terparkir, belum di sana tiba-tiba ada beberapa orang yang membekap mulut daffa dan sya secara bersamaan sontak mereka tidak bisa berteriak karena di bekap oleh kain berbau sehingga mereka berdua pingsan.

Beberapa orang itu membawa mereka masuk ke dalam mobil hitam besar lalu entah mereka di bawa kemana.

Seorang wanita sedang tertawa bersama seorang pria di ruang tamu, mereka sengaja mengobrolnya di ruang tamu dan tidak di kamar karena takut terkena fitnah.

"Gimana, gimana tadi kamu bilang kalau sya melakukan itu semua hanya drama semata? " tanya areesha.

"Iya sha, dan saya tau kalau sya itu di suruh sama afnan dan eliz buat menyatukan kalian kembali. "

"Haha, emang ya tuh dua orang idenya bikin panik. " ucap areesha.

"Tapi usaha mereka tidak akan berhasil, karena aku saj-"

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now