52.terbongkar semua rahasia nya

25 9 0
                                    

"Sahabat, lihat semalam aku mengambil foto abba dan umma peri cantik" Syarifah menyodorkan ponselnya pada aruna.


Aruna mengepalkan tangannya kuat-kuat, lalu ia membanting ponsel itu sehingga layar nya pecah.

Bugh!

"Sahabat! Apa yang kau lakukan? " wanita itu tidak menjawab, dia langsung mengambil ponsel itu kembali dan pergi tanpa mengatakan apapun.

"Umi! " teriaknya sambil berjalan.

"Ada apa Aruna?"

"Umi lihat ini" Aruna memberikan ponsel itu pada umi.

Umi sontak membulatkan matanya saat melihat di dalam foto itu terdapat daffa yang sedang berpelukan dengan areesha.

"Umi, areesha berhasil menggoda daffa kembali" adunya.

"Ada apa ini ramai-ramai? " tanya areesha, yang baru saja datang bersama daffa yang berada di samping nya.

Umi melangkah maju, ia menatap wajah mereka bergantian plak!

"Dasar wanita gak tau malu! Masih berani deketin putra umi?! "

"Pernikahan daffa batal karena kematian sahabat mu itu! Apa kalian tidak puas membuat putraku menderi-"

"Umi apa yang umi lakukan? " tanya daffa.

"Sudahlah diam, lihat ini" umi memperlihatkan foto itu, mereka berdua membulatkan matanya.

Areesha menatap daffa sekilas lalu kembali menatap umi nya "umi itu semu-"

"Apa!? Umi engak nyangka ya kamu itu wanita yang sangat menjijikkan! "

Deg... Sangat sakit, sesakk kini dada areesha begitu sangat sesak.

"Umi cukup! " ucap daffa "saya ingin bicara dengan mu, Aruna"

"Silah-"

"Empat mata! " ucapnya tegas, kemudian ia ke kamar dengan di ikuti Aruna dari belakang.

Sementara itu umi dan yang lainnya, kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Wanita itu diam berdiri di ruang tamu "semoga Aruna bisa mengatakan yang sejujurnya"

Di dalam kamar, daffa menatap tajam ke arah Aruna "Aruna, saya tau kau sangat menyanyangi Syarifah"

"M-maksud gus?"

"Jujur sama saya, apa kau terlibat atas kematian akbar? "

"Pasti areesha yang sudah memperngaruhi gus kan? Seharusnya aku yang bertanya, kenapa gus bisa berduaan sama areesha? "

"Itu cuma salah paham Aruna! " bentak daffa, yang sudah kehabisan kesabaran.

Melihat Aruna ketakutan akan apa yang ia lakukan, daffa melangkah maju "maaf, tenangin diri kamu dulu Aruna"

"Saya mohon jujur Aruna, jangan mengalihkan pembicaraan"

"Bu-buka-"

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now