24.kehamilan areesha

38 18 3
                                    

Sudah beberapa hari, areesha sudah sembuh pulih dan lukanya itu sudah membaik dia di perbolehkan pulang Karena kondisi nya yang semakin membaik.

Kini ia berada di kamar rumah daffa, dia memperlihatkan raut wajah kesalnya karena pria itu tidak mengizinkan nya untuk keluar rumah karena walau ia sudah sembuh total daffa takut jika istrinya itu pingsan akibat luka peluru.

"Ihhh mass, aku udah sembuh tau. " rengek areesha.

"Engak, kamu harus tetap istirahat mas cuti untuk mengajar dulu jadi mas akan menjagamu di sini. " ucap daffa datar membuat wanita itu memutar bola matanya malas.

"Please boleh keluar ya. " bujuknya yang di jawab gelengan oleh pria itu.

Sha menghela nafas berat, ia pasrah membujuk suaminya itu adalah hal tersulit yang baru ia lakukan, ia berada di ruang TV ia menonton film kesukaan nya dari pada ia bosan di kamar terus emang ayam di kandangin terus!

"Lagi nonton apa? " tanya daffa yang baru saja datang dan duduk di samping sha.

"Liat aja sendiri. " ketus nya, pasalnya ia masih kesal akan suaminya yang tidak memberinya izin keluar rumah.

"Ceritanya kamu marah nih? "

"Gak." jawab nya tanpa memalingkan wajahnya.

"Mau ke pondok? " Sha langsung menoleh dan mengangguk.

"Yasudah ayo, mas temani. "

"Ayo. " mereka sudah bergandengan berjalan mengarah ke luar.

"Tapi kamu ja-"

Huekkk.
Huekkk.

Ucapan daffa terpotong saat sha tiba-tiba ingin muntah dan wanita itu segera berlari ke wastafel yang berada di kamar mandi mereka.

Dengan panik ia pun menyusul sha ke kamar mandi lalu memijat tengkuk sangat istri agar mengeluarkan semua yang berada di perutnya karena sangat mual.

Huek.

Sha berusaha untuk mengeluarkan yang ada di dalam perutnya namun yang keluar hanyalah lendir berwarna putih kental.

Huek.

Huek.

"Sudah sha kita ke rumah sakit aja yu. " ajak daffa pasalnya ia sangat khawatir apa yang kini terjadi pada istrinya.

Sha menggeleng pelan kemudian ia memberhentikan untuk muntah lalu membersihkan mulutnya dengan air yang mengalir dari keran.

Daffa semakin khawatir karena ia melihat wajah istrinya yang begitu pucat padahal sebelumnya tidak terjadi apapun.

"Ayo sha ke rumah sakit, saya khawatir sama keadaan kamu. " bujuk daffa kembali.

"Engak mas, aku mau ke pondok. Perlombaan tahfidz sebentar lagi. mas tau kan kalau aku termasuk hafidz ah. " ucap areesha.

"Iya mas tau tapi sebaik-"

"Udah ah mas, aku mau ngafal. " sha mendorong suaminya pelan agar jalannya tidak terhalangi.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now