8.pembalut

55 26 3
                                    

Sudah tiga hari berlalu, segala cara sha melakukan aksi konyolnya hanya dapat bisa di keluarkan dari pesantren namun tidak berhasil pula, kini seluruh santri di kumpulkan di lapangan untuk kerja bakti membersihkan area pondok pesantren sampai ke sudut-sudutnya, sha yang merasa di suruh suruh hanya bisa nyerocos tidak jelas, dia di suruh gus daffa untuk membersihkan toilet putri dan putra sontak ia menolaknya mana mau ia membersihkan toilet apalagi toilet putra.

Karena sha menolak perintah gus daffa, cowok itu terpaksa menambah hukuman sha untuk membersihkan dua toilet dan keliling area pesantren selama 30 menit, karena sha tidak bisa menolaknya lagi terpaksa ia harus menuruti perintah gus yang ia sebut aneh itu, ia membersihkan toilet tidak sendiri tapi di awasi oleh gus nya sendiri. sangat menjengkelkan!.

"Diem aja! Minimal bantuin maseh! " sindir sha sambil membersihkan debu di toilet dengan malas.

"Kamu yang di hukum bukan saya. "

Sha mendengus kesal "udah lah lo pergi aja, gak guna. "

"Saya sedang mengawasi kamu jadi saya berguna supaya kamu tidak kabur. " ucap gus daffa sambil menyender di tembok.

"Nih orang satu cenayang kali, tau aja gw mau ada niatan kabur. " ~batin sha kesal.

"Cepat selesaikan, waktu terus berjalan. "

"Iya, bawel amat lo. "

"Hello epribadeh!!. "

Mereka berdua kompak menoleh ke arah sumber suara.

"Eh ada kaka ipar, lagi ngapain kak? " tanya afnan pada gadis itu.

"Lo punya mata kan? Liat pake mata lo gua lagi apa! " kesal sha, sekarang mood nya sudah berantakan hawanya ingin marah-marah terus.

Afnan cengengesan "santai dong kak, ukhty gak boleh marah-marah terus nanti cepet tua, terus kalau tua ntar gak bisa nikah sam-" daffa langsung membekap mulut adiknya itu, sha pun yang tertarik dengan kelanjutan cowok itu segera mendekat.

"Sam? Sam apa?. " sha mengangkat aslinya.

Afnan yang di tanya seperti itu pun jantung nya sudah berdetak kencang harus ngomong apa sama cewek yang ada di hadapannya itu. "Abis gua. " ~batinnya.

"Em it- em itu apa ya-"

"Awasin para santri yang ada di lapangan, nan. " potong daffa mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Oh iya bang, gua ke lapangan dulu. " pamitnya lalu pergi dengan segera dari pertanyaan sha.

"Ada yang aneh, tapi bodo amat lah. " ~batin sha.

"Cepet lanjutin. " titah daffa.

"Ck, iya gus daffa yang terkenal dengan ketampanan nya. " ucap sha sedikit menahan amarah "dasar bawel! " gumam nya pelan namun masih bisa terdengar.

"Apa kata kamu? "

"Hah? E-engak gua gak bilang apa-apa telinga lo aja kali yang bermasalah. " balas sha gugup, sungguh nih cowok kedenger aja kalau ia ngomong.

Setelah pembicaraan itu, di sana hening tidak ada yang berbicara lagi mau sha ataupun daffa, sha kembali melakukan hukumannya walau sebenarnya sangat malas dan daffa terus melihat gerak geriknya.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now