63.flashback

13 2 0
                                    

Hari ini, areesha bangun lebih dulu. Dia terlihat sedang sibuk, karena bertepatan tahun baru nanti ada acara tasyakuran. Bukan hanya dia, bahkan semuanya sedang sibuk.

Saat areesha berbicara dengan para ustadzah lainnya untuk konfromi masalah acara nanti, tidak lama daffa datang dan masuk ke dalam ruangan itu.

"Assalamu'alaikum"

Semuanya menoleh "wa'alaikumussalam"

"Afwan ada apa gus? " tanya ustadzah aini.

"Tidak, kyai menyuruh saya untuk ikut membicarakan acara tasyakuran nanti"

"Oh baik, kalau begitu nanti bagaimana dari salah satu hafidz ah menampilkan hafalan nya gus? "

Daffa mengangguk "bagus, saya maunya santriwati yang usianya belum terlalu dewasa. Karena bisa saya nilai juga"

"Kenapa engak ning syarifah saja? "

"Iya, saya setuju ustadzah. Lagi pula sya sudah hafal beberapa juz Al-Quran" kata areesha.

Di masjid, para santriwati sedang mengaji dan menghafal bersama dengan di awasi oleh ning eliz.

Terlihat seorang gadis kecil cantik dengan pipi yang chubby, dia sedang menghafal surah maryam dengan memejamkan matanya.

Tiba-tiba saja gadis kecil itu berhenti menghafal karena seorang wanita menghampiri nya dengan mengambil Al-Quran yang di pegang gadis kecil itu.

"Bibi eliz, kenapa kau mengambil alquran ku? "

"Sayang, ikut bibi yuk? "

Syarifah menggeleng seraya mendengus kesal karena Al-Quran nya di ambil "engak, aku ingin menghafal. Aku tidak ingin bermain, entar sore saja. Sekarang aku sibuk"

"Dasar anak kecil kurang ajar! Awas kamu yah, tahun baru nanti keluarga kamu yang akan jadi sasaran nya! " batin wanita itu.

Eliz mengembalikan Al-Quran itu kembali pada gadis kecil itu, dan wanita itu tersenyum miring seraya melihat syarifah dari kejauhan.

"Permainan sebentar lagi akan di mulai, tahun baru nanti akan menjadi tahun baru spesial bagi saya" gumam wanita itu.

Setelah mengatakan itu, wanita itu pergi entah ke mana. Jauh dari area pesantren, setelah sampai dia masuk ke dalam sebuah gudang bahan bakar.

Dia tertawa jahat, melihat seorang gadis yang telah ia Kurung di dalam gudang sana.

"Cup, cup, cup. Kasihannya adik aku, kenapa? Marah? Gak usah sok deh! Sebentar lagi aku bakalan buat keluarga daffa menderita!! " ucap wanita itu.

Gadis yang di kurung itu mendongkak "k-kak l-lepasin e-eliz.. "

"Lepasin? Engak! Udah susah payah aku membawa mu ke gudang ini, jangan khawatir sebentar lagi kamu akan ada temannya. Hahahaha"

"Apa rencana kaka sebenarnya? Kenapa kaka mau hancurin keluarga bang daffa?! "

Wanita itu memegang pipi gadis itu kasar "kamu ingat? Sewaktu kecil, aku pernah di tolak oleh pria itu! "

"J-jadi kaka mau balas dendam? "

"Itu kamu tau, pinternya adik aku"

Flashback on

Saat semuanya selesai, pak brata juga sudah berada di kantor polisi untuk di interogasi. Keluarga kabir kini kembali ke pesantren dengan areesha dan syarifah ikut atas permintaan gadis kecil itu.

Namun sebelumnya, masih di sekitar rumah areesha. Eliz ingin masuk ke dalam mobil saat tau mereka akan pulang, namun tiba-tiba saja ada seseorang yang menyekap nya dan memasukkan nya ke dalam mobil.

Dia seorang wanita, dia menukar pakaian nya dengan pakaian Eliz.

"Maafkan aku adik tercinta"

Setelah mengatakan itu, dia keluar dari mobil. Dan saat berjalan dia di panggil oleh areesha.

"Eliz? Kenapa kau ada di sana? Ayo masuk ke dalam"

"Iya kak! Tunggu sebentar"

Flashback off

✿✾✿

Setelah membicarakan acara tasyakuran saat tahun baru nanti, mereka setuju hafidz ah nanti yang di pilih adalah syarifah dan beberapa teman lainnya.

Daffa menugaskan pada Eliz untuk memberikan mic nanti untuk hafidz ah, dia memberikan nya sekarang karena mic itu sangat spesial daffa beli saat ke luar negeri.

Alangkah dapat kesempatan, Eliz dapat mengikut campuri rencananya.

Dia mengubah mic itu, di dalamnya ia pasang sesuatu. Bahan peledak, itu yang dia masukan. Entah apa rencananya, namun itu pasti akan sangat berbahaya.

"Jika bahan peledak ini meledak saat sya memakainya, bukan hanya gadis konyol itu saja yang tiada. Tapi semua orang yang ada di pesantren ini, karena aku sudah menyiapkan banyak bahan peledak"

Eliz berjalan menuju masjid, ternyata masih ada para santri di sana.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam! "

"Apa kalian sudah tau? "

"Belum"

"Baik ning akan beritau, kalau tahun baru nanti. Ada yang di pilih menjadi hafidz ah. Dan orang itu adalah, kesya, caca, meysa, dan ning syarifah" ucapnya.

Mendengar namanya tersebut, syarifah tersenyum lebar "apa kau serius bibi? "

"Iya, aku serius sya"

Nama anak yang di panggil tadi maju ke depan, Eliz membagikan mic tadi.

"Jaga mic ini baik-baik yah, karena ini untuk tahu baru nanti. Oke? "

"Oke"

Syarifah menerima mic itu, "mic nya sangat indah, sya sangat suka! "

"Bagus kalau kau suka sya"

Kini sudah pukul 17:00, syarifah pulang dan masuk ke ndalem dengan perasaan bahagia. Dia ingin memberi tau umma nya tentang ini.

Ceklek

"Assalamu'alaikum, umma"

"Wa'alaikumussalam" balas areesha, seraya tangannya di cium oleh gadis kecil itu.

Areesha membantu menaruh tas gadis itu, "kenapa putri umma? Bahagia banget" tanyanya seraya mengangkat tubuh gadis itu ke pangkuannya.

"Umma lihat"

"Iya, itu mic? "

"Iya, bibi Eliz memberikan aku ini. Dan yang lainnya dapat, katanya aku terpilih menjadi hafidz ah buat tahun baru nanti umma"

"Oyah? Hebat dong putri umma, congratulations ya sayang. Berikan yang terbaik nanti, okey? "

"Oke, umma! "

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now