30.lembaran baru

27 11 0
                                    

Untuk bisa melewati ujian ini, kita harus melewati masa-masa tersulit terlebih dahulu. Mungkin kehilangan sosok yang penting adalah hal yang sulit tapi lebih sulit jika kita kehilangan jati diri kita sendiri


By:areeshacassandra

•••

Kehidupan baru, awal dari akhir yang menyedihkan, 5 tahun kemudian sha menjalankan kehidupan nya dengan memegang kenangan suami tercinta.

Keadaan di pondok pesantren An-anur berbeda saat ada daffa dan tidak ada daffa, mereka sangat kehilangan dan mereka kasihan melihat ning mereka kehilangan gus nya.

Sha tinggal di ndalem sudah tidak menjadi menantu lagi melainkan seorang putri karena abi kabir menganggap sha sebagai putri nya sendiri.

Wanita cantik memakai gamis hitam serta kerudung syar'i sedang menyiapkan beberapa kado entah untuk siapa, tapi kelihatannya dia merasa sangat bahagia.

"Hari ini adalah hari di mana kelahiran putriku. " gumam wanita itu, eliz tak sengaja melihat apa yang sha lakukan.

"Kak apa yang ingin kaka lakukan? " tanyanya.

"Apa kau lupa liz, kalau hari ini adalah hari putriku lahir di dunia ini. " balas sha terlihat bahagia.

Eliz mengubah ekspresi nya, ia kasian melihat wanita itu yang selalu mengingat putrinya.

"Tapi kak putri kak sha udah-"

Sha memberhentikan kegiatannya sementara, ia menatap ke arah eliz sambil tersenyum. "keyakinan seorang ibu tidak akan pernah gagal, saya mendengar sendiri tangisannya dan saya yakin kalau putri ku masih hidup. "

"Semoga allah selalu melindungi putriku di manapun dia berada, Sekarang dia berumur 5 tahun pasti dia sudah bisa menyebut kata umma, dan seandainya putri saya ada bersama saya, saya akan menceritakan dongeng sebelum dia tidur, saya akan mengajaknya jalan-jalan di pesantren ini, saya-.. Tapi semua itu tidak mungkin, saya saja tidak tau keberadaan putri saya di mana. " lanjutnya.

Eliz tak kuasa menahan tangisnya, begitu besar impian seorang ibu yang ingin melihat putrinya berkembang. "ya allah ujian apa yang telah engkau berikan pada kak sha yang selalu menyebut namamu, seorang ibu mana yang tidak tahan untuk memeluk putrinya ke dalam dekapan nya, seorang putri seperti jantung seorang ibu, aku mohon padamu ya allah pertemukanlah ibu dengan anaknya. Aamiin. " ~batin eliz.

"Kalau gitu aku bantu kak sha, ya. " sha mengangguk, eliz membantu wanita itu membungkus kado yang berisi mainan anak-anak.

"Pasti putriku terlihat sangat cantik jika memakai gaun ini. " ucap sha memegang gaun kecil untuk anak perempuan.

"Bagaimana putrimu bisa memakai gaun itu, kalau putrimu saja sudah tiada. " celetuk umi yang baru saja datang.

"Jangan terlalu berharap karena putrimu meninggal dari lahir, seharusnya aku yang berharap agar putraku kembali. " lanjutnya.

"Um-" ucapan eliz terpotong, padahal ia ingin menghentikan semua ini agar tidak terjadi keributan lagi.

"Umi jangan membandingkan kematian mas daffa dengan kematian putriku, seorang ibu mempunyai firasat yang sangat kuat, jika umi yakin bahwa mas daffa masih hidup maka aku juga yakin kalau putriku masih hidup. " kata sha.

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Where stories live. Discover now