50.rencana yang tidak bisa di duga

20 10 0
                                    

Perencanaan acara pernikahan daffa dan aruna kini sudah tersebar di area pesantren, para santri merasa sedih karena harapan mereka hancur jika mereka berdua benar-benar menikah.

Fitting baju, semuanya sudah di urus oleh umi. Daffa dan aruna hanya santai saja menunggu hari H mereka.

"Sha, ayolah kemas pakaian mu. "

"Emangnya mau kemana sih, bar? "

"Pertama, apa kamu kuat melihat daffa menikah dengan aruna? Ayolah kita piknik seminggu setelah acara pernikahan drama ini selesai kita akan kembali. "

"Engak, aku kuat bar. Aku areesha Cassandra bukan orang lain. "

"Iya aku tau-"

Tok..tok..

Ucapan akbar terpotong saat ada seseorang dari luar mengetuk pintu kamar areesha, dengan ragu ia membukanya.

Pria itu masuk ke dalam. "kau tidak pergi? "

"Kenapa aku harus pergi? " tanya balik areesha.

"Tidak, aku hanya takut kau lemah jika mendengar ijab kobul nanti. "

"Ingat waktu seminggu, bukan sekarang. "

"Saya hanya mengingatkan tidak lebih. "

"Terimakasih gua daffa karena telah mengingatkan saya, anda baik hati sekali. Tapi sayangnya saya tidak mau, saya akan tetap di sini sampai hari pernikahan itu terjadi. "

Mendengar itu daffa pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

"Lihat, apa yang dia katakan. Ck, sha aku mohon jangan keras kepala. "

"Aku engak keras kepala akbar, aku hanya menjalani semua ujian ini sesuai takdir, aku gak mau jadi pengecut. "

"Dari pada kamu bawa aku Jalan-jalan, mending kamu keluar dari sini. Aku ingin mendengarkan tadarus sambil menulis. " lanjutnya.

Akbar mengangguk pasrah, ia keluar sesuai instruksi wanita itu.

"Aku gak boleh sedih, aku harus kuat. " ucapnya, lalu memakai headset sambil menulis di buku diary nya.

Sementara di luar sana, mereka semua sedang berbahagia karena sudah tidak sabar menanti hari pernikahan.

Syarifah, anak itu sedang berada di kamarnya. Pasalnya ia tidak mau ikut merayakan hari bahagia itu. Ia sangat sedih karena abbanya akan menikah dengan sahabatnya, harapannya ingin sekali abbanya menikah dengan umma peri cantik, namun nihil.

Umma peri cantik

"Assalamu'alaikum, sayang ada apa? " tanya areesha, saat ia menelpon nya.

"Wa'alaikumussalam, umma. "

"Ada apa nak?apa di sana baik-baik saja? "

"Buruk, di sini tidak sedang baik-baik saja. Mereka semua sedang tertawa membicarakan abba dan sahabat, tapi aku sangat sedih. "

"Loh kenapa sedih? "

"Aku pengen umma peri cantik, jadi umma aku bukan sahabat. "

Areesha terdiam sejenak. "oh gitu, jangan sedih dong sayang. Kan yang mau nikah abba sya. "

"Iya, pokoknya sya gak mau nanti datang di acara pernikahan abba. "

"Loh kok gitu sih? Sya harus janji sama umma peri cantik, bakalan datang ke acara pernikahan abba. Kalau sya gak mau janji umma bakalan marah "

"Yahhh... Jangan marah dong umma. "

"Makannya sya jangan sedih juga, sya harus datang di acara abba nanti. Oke? "

I'M DAREES || perjalanan hidup [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang