1,5 Tahun Part B

974 85 8
                                    

Iris mata biru Frankenstein menelisiki sekitar ruangan, menjelajahi tiap jengkal sudut hingga langit-langit atapnya yang kosong tanpa hiasan, hanya mempertontonkan batuan abu-abu pucat berpori. Bunyi titik air berjatuhan dari belakang peti dan menimbulkan bunyi ribut menenangkan, menggema mengisi kekosongan ruangan temaram di mana Gejutel beserta dirinya berdiri.

"Apa itu?" tanya Frankenstein menunjuk ke sudut pintu masuk. Di sana tertimbun banyak buku tebal bersampul hitam yang tertutupi debu tebal. Gejutel memerhatikan ke arah telunjuknya menuju

"Itu semua buku yang memuat tentang Tuan Rai maupun Zhielle. Lord mengumpulkannya di sini"

"Dia tak membakarnya, atau memusnahkannya sama sekali" heran Frankenstein

"Ada sebagian yang sudah di musnahkan, tapi sebagian lagi di putuskan untuk disimpan di tempat ini" samar- samar bunyi angin berdesir dan meniup dari celah batu, hingga terdengar seperti suara musik pengantar tidur nan merdu, berpadu rintik-rintik air.

"Aku tidak tahu jika tempat ini ada"

"Sayangnya tempat ini memang disembunyikan" kedua ujung mata Frankestein mengernyit. Ia memandang tubuh tegap laki-laki berambut perak di depannya.

"Apakah lord sengaja membangun tempat ini untuk Zhielle?" katanya tanpa ragu. Gejutel terdiam sejenak. Ia berbalik ke arah peti mati hitam di bawah kaki patung di hadapannya. Peti mati gelap yang tertutup helaian bunga lili putih di atas tutupnya. Di pinggirnya tertutpi ukiran keemasan yang indah

"Sayangnya aku tidak tahu" jawaban Gejutel tak lantas membuat Frankenstein merasa tenang.

"Apakah lord terdahulu mencintai Zhielle?" matanya berkedip sesaat dan suaranya tercekat untuk sejenak. Dari ujung matanya Gejutel hanya mengintip sebentar, ia mencoba mencaritahu eskpresi macam apa yang tergambar di wajah pria it. Tak lama higga wajah seriusnya kembali mengarah lurus ke depan.

"Tidak, lord tidak..." belum sempat Gejutel menjelaskan Frankenstein memotong ucapannya

"Lalu untuk apa lord akan membangun tempat seperti ini? Menyimpan semua buku tentang Zhielle di sini jika memang dia tidak memiliki perasaan tertentuu padanya. Bagaimanapun aku juga adalah seorang pria. Ketika tempo hari lord datang saat itu, aku tahu cinta yang dimaksudnya bukan semata cinta sebagai seorang sahabat! Aku mengerti kesetiaanmu pada mending lord terdahulu, tapi memikirkan bagaimana dia menggunakan aku hanya untuk membahagiakan wanita yang tidak bisa dia miliki, bukankah itu sangat menyedihkan" frankenstein berujar dengan nada menuntut. Gejutel menunduk sejenak. Berpikir keras untuk bisa menjawab pernyataan Frankenstein tersebut, namun beberapa detik lalu begitu saja dan ia tak memiliki alasan untuk bisa dikatakan.

"Apakah Zhielle juga mengetahui semua hal ini?" lanjutnya lagi

"Tidak, Zhielle tidak tahu apa-apa. Bagi Zhielle lord menganggapnya hanya sebagai kawan baik"

"Jika Zhielle sepenting itu untuknya, kenapa dia tidak menikah saja dengannya sejak lama dan membuatku berada di posisi yang menggu ini?" tubh tegap Gejutel sontak berbalik, ia memandangi Frankenstein yang berdiri beberapa langkah di depannya. Mereka berdua nampak kaku meski tetap tenang

"Apa yang lord lakukan bukan bermaksud untuk membuatmu merasa demikian. Lord tahu bila kau juga mencintai Zhielle, tapi mengakui perasaanmu sama saja artinya dengan kau menghianati tuan Raizel. Lagipula untuk lord, memaksa Zhielle masuk lebih jauh dalam kehidupan pribadinya, hanya akan membuatnya menderita dan hidup dalam rasa kesepian seperti mendiang ibu lord sekarang," mata Gejutel nampak menyendu dengan ekspresi suram sama sekali "Awalnya dia mengira bahwa Zhielle tidak akan pernah mencintai siapa-siapa sehingga cukup untuknya menjaga ia di sisinya di tempat yang sama, tapi kelihatannya, hal seperti itu tidak berlaku selamanya," Suasana hening, frankenstein terdiam mendengar penjelasan Gejutel, sementara sebaliknya Gejutel merasa bersalah.

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Where stories live. Discover now