Part 3 End

730 44 43
                                    

      Beberapa hari semenjak pertengkaran mereka berdua, Zhielle mengabaikan Frankenstein. Dia juga sudah tidak datang lagi ke Ye Ran dan lebih memilih menghabiskan banyak waktu di rumah sendirian, hanya dengan menonton televisi.

Siang itu Zhielle sedang malas-malasan, ia berbaring santai di depan sofa tv sambil menonton acara musik ketika Frankenstein datang tanpa ia sadari. Pria tinggi itu lalu beranjak dan berdiri tiba-tiba di depan tv dengan membawa papper bag dalam genggaman tangannya dan membuat pandangan Zhielle terhalangi.

Dengan ketus, dia mematikan televisi dan menutupi wajahnya dengan bantal, kemudian berbalik membelakangi Frankenstein.

Frankenstein sudah cukup putus asa mendapat semua sikap dingin dan pengabaian yang ia dapat selama beberapa hari belakangan.

"Mau sampai kapan kau tidak mau bicara denganku?" kata Frankenstein dengan tanpa semangat. Zhielle sendiri tak membalas perkataannya.

"Terserah kepadamu kalau begitu. Aku hanya datang dengan membawa gaun ini untukmu. Aku rasa kesalah pahaman ini memang karena salahku, tapi itu juga salahmu tidak mau mempercayaiku sama sekali. Jika kau berpikir aku memiliki hubungan dengan orang lain, aku bisa melakukannya sejak lama karena memiliki lebih banyak kesempatan dari yang bisa kau perhitungkan. Aku tidak bermaksud memuji diriku sendiri. Tapi jika aku tidak suka padamu aku bisa membuangmu kapan saja sejak lama, karena aku tidak akan mau hidup dengan seseorang yang kubenci" Frankenstein lantas meletakkan paper bag cokelat itu ke tengah meja.

"Jika kau berubah pikiran, kau bisa datang ke Restoran Heaven jam 08.00 malam nanti. Aku akan menunggumu di sana sampai kau datang" setelah mengatakan itu, Frankenstein pergi.

Zhielle membuka bantal yang menutupi wajahnya perlahan-lahan sambil mencuri pandang dengan penasaran untuk melihat keadaan. Setelah yakin Frankenstein sudah tak di sana, ia melirik ke arah benda yang diletakkan Frankenstein barusan tadi. Ia meraih benda itu dan mengeluarkan isinya yang berupa gaun biru miliknya telah di perbaiki. Tak ada bekas robekan sama sekali yang terlihat di sana. Kembali, Zhielle acuh dan mencampakkan gaun itu begitu saja.

Waktu berlalu begitu cepat, hingga malam menjelang dan satu persatu penghuni rumah mulai kembali pulang. Zhielle mengamati mereka dari kursi di ruang televisi. Ia menunggu kapan Frankenstein akan datang, lalu menatap sekali lagi pada papper bag di depan meja, lalu melihat ke arah jam dinding yang menunjuk jam 08.30 malam. Ia sedikit gelisah, tapi juga ingin menilai seserius apa ucapan Frankenstein, hingga membiarkannya saja dan kembali ke kamar tidurnya. Ia membaringkan tubuhnya sejenak sambil menutup mata. Tak lama Zhielle jatuh tertidur.

Ketika membuka mata dengan perasaan sedikit mengantuk, Zhielle mengamati sekitar kamarnya dengan bingung. Ia tidak tahu jam berapa saat itu, tapi tak melihat ada Frankenstein di sana. Ia kembali acuh dan tidak mau peduli. Dengan nyaman, Zhielle menarik selimut dan mengatupkan matanya, namun rasa lapar membuatnya terbangun segera.

Suasana rumah mulai sunyi, lampu rumah juga telah di matikan. Zhielle menyalakan lampu lalu menuju ke dapur. Ia mengambil sepotong roti, lalu menuju ruang televisi dan mulai menonton. Di depan meja, ia melihat papper bag cokelat dan merasa melupakan sesuatu. Beberapa detik kemudian ia baru tersadar mengenai ucapan Frankenstein dan menengok ke arah jam di tv yang menunjuk pukul 11.30 malam. Zhielle terkejut, dia menuju ke laboratorium dan berpikir jika Frankenstein mungkin sudah kembali dan sedang bekerja di sana. Tapi ketika tiba di laboratorium, tempat itu sepi tanpa ada siapa-siapa.

Zhielle meraba saku pakaiannya untuk mencari ponsel miliknya, ia juga baru menyadari jika ponsel itu sudah ia hancurkan. Merasa tak ada pilihan lain, dia buru-buru berlari meninggalkan rumah dan mencari sebuah taksi di ujung gang yang mulai sepi. Ia menunggui di pinggir jalan dengan resah, menunggu satu atau dua kendaraan untuk lewat, namun jalanan malam itu nampak lebih lengang.

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Where stories live. Discover now