Permohonan

465 44 6
                                    

      Zhielle duduk di atas tempat tidur ruang perawatan seorang diri dalam kesunyian. Tak lama Lascrea muncul dari balik pintu, dengan wajah dingin seperti biasanya. Pandangan gadis itu tertuju sepenuhnya pada pemimpin Lukedonia yang menghampirinya.

"Apa kau sedang ingin bertindak bodoh? Bukankah aku sudah memberimu kesempatan untuk menyelesaikan urusanmu dengan Frankenstein. Kau bilang, kau bisa memastikan agar dia bisa menjauh untuk menyelamatkannya. Tapi apa yang kau lakukan, sepertinya kau berharap bisa dihukum sekali lagi seperti dulu!" ujarnya dengan dingin, namun tegas tak berbantah.

Zhielle berjalan menghampiri Lascrea, lalu memegang tangannya dengan wajah penuh harap. Sepasang matanya berkaca kaca, menahan air mata yang menggantung disepanjang garis mata wanita itu.

"Selamatkan dia Lascrea. Aku mohon!" alis gadis itu bertaut menimpali permintaan Zhielle.

"Aku tidak ada hubungannya dengan Frankenstein" Zhielle menggeleng dengan sorot mata sendu. Ia meletakkan jemari Lascrea ke arah perutnya.

"Selamatkan bayiku. Hanya kau yang bisa melakukan hal itu! Jika orang lain mengetahui keberadannya, dia akan mati... Dia pasti akan mati, karena tidak seorang pun yang akan menyetujuinya" wajah Lascrea kaku, tampak mengeras tanpa bisa bicara selama beberapa saat setelah mendengar ucapan Zhielle. Ketika tersadar dari lamunannya ia lantas menghempaskan kasar jemari yang memegangi tangannya.

"Apa kau sudah gila? Apa kau sadar dengan yang kau katakan dan sedang kau minta padaku? Seorang vampir memiliki anak dari seorang manusia? Bahkan memiliki hubungan dengan mereka sudah dilarang, dan kau memintaku melindungimu, melindungi anak itu? apa kau sadar dengan tindakanmu!" nada suaranya meninggi, menggema dalam kesunyian. Zhielle terkejut, seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Ia berlutut di antara kaki pemimpin Lukedonia itu dengan kepasrahan yang mendalam.

"Aku tahu aku salah, tapi ini bukan salah bayi itu. Aku akan menerima hukuman apa pun, tapi jangan anak ini. Jangan biarkan seorangpun tahu dan lindungi dia. Lindungi hidupnya, dan dengan demikian aku akan sangat berterimakasih dan tidak akan pernah melupakan semua kebaikanmu. Aku mohon! Aku tidak akan pernah meminta apa pun lagi padamu dan Lukedonia, aku mohon... aku mohon!" Zhielle meratap, menatap sepasang sepatu wanita di depannya dengan iringan air mata yang menderas tak terhenti. Lascrea yang masih nampak kebingungan, antara harus merasa kasihan atau menegakkan hukum yang berlaku di Lukedonia begitu tak berdaya. Jemari di antara tangannya bergerak di antara kekakuan sikapnya.

"Apa kau tahu apa yang sudah kau minta dariku?" Zhielle mengangkat wajahnya, masih dengan tangan yang menggengam kuat.

"Aku sudah memikirkan ini! aku tahu ini tindakan yang egois tapi..."

"Tidak, bukan itu" kata Lascrea menimpali ucapan Zhielle yang belum selesai. Tatapannya mengarah jauh untuk mendamaikan pikirannya "Tidak permah dalam sejarah kita seorang manusia memiliki anak dari seorang vampir, maupun sebaliknya. Bukan semata karena hal itu tidak benarkan, melainkan karena ada hal lain yang tidak membiarkannya"

"Apa?"

Tatapan Lascrea sontak tertuju ke arahnya "Kau akan mati jika kau melanjutkan ini semua, bahkan tanpa aku memberimu hukuman, kau tetap akan merugikan dirimu sendiri" mulut Zhielle bungkam, tak lama ia mengangguk dengan senyum tipis.

"Aku tahu, karena itu aku meminta bantuanmu, setidaknya hanya sampai anak ini lahir kau bisa merahasiakkannya dari semua orang!"

"Kau bukan hanya bodoh, tapi keras kepala!" Zhielle tertawa sepintas

"Benar"

"Apa Frankenstein mengetahuinya?"

"Satu-satunya alasan kenapa dia memaafkan aku, karena hal ini!"

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Where stories live. Discover now