Bertemu Agen KSA

756 54 9
                                    

Pagi itu semua orang sedang menikmati waktu sarapan pagi yang menyenangkan, penuh ketenangan. Zhielle di antara kerumunan itu berpikir keras mengenai sesuatu, sejak ia terbangun ia berpikir telah melupakan sesuatu yang penting, namun tidak tahu apa yang ia lupakan.

"Apakah kita semua sedang ada janji?" tanyanya penasaran pada Tao, Takio, M21, Seira, Regis, Lazark, Rael dan Raizel. Semua orang diam tak mengerti mengenai maksud dari ucapannya.

"Apa kita ada janji?" tanya balik Tao dan Zhielle hanya mengangkat bahunya dengan bingung

"Apa belum ada kabar dari KSA?" timpal Frankenstein ingin tahu. Wajah Zhielle berbinar seketika itu dengan mulut membuka lebar

"Benar, itu dia" katanya melirik pada Frankenstein di dekatnya

"Apa?" balasnya dengan raut muuka heran

"Itu, kemarin KSA datang ke kantor mencarimu, tapi kau tidak ada jadi mereka bilang akan datang hari ini"

"Ke rumah ini maksudmu?"

"Tidak, tapi sekolah"

"Ini hari minggu"

"Tak masalah, kubilang hal penting akan jadi prioritasmu" ujarnya penuh kesenangan

"Kenapa tidak bilang sejak kemarin?" kata pria itu membuang nafas malas

"Aku lupa"

**

Frankenstein berjalan santai pagi itu, sambil membelah kerumunan orang yang ramai memenuhi pinggir jalan Kota Seoul, karena hari itu hari Minggu, maka lebih banyak orang memutuskan berjalan-jalan maupun berkencan. Ia sendiri merasa cukup malas harus datang ke sekolah di saat libur demikian, sedangkan dirinya sendiri memiliki lebih banyak keinginan untuk menghabiskan waktu di laboratoriumnya dengan gelas kimia dan banyak percobaan yang menarik minatnya. Saat lebih fokus ke arah jalan, seseorang menarik lengannya yang pagi itu dibalut kemeja hitam dan celana linen hitam tanpa jas maupun blezer seperti yang selalu ia kenakan tiap pagi. Mata birunya beralih ke tempat jemari pucat dan kurus yang memegang lembut otot-ototnya.

"Kau?" katanya tertuju pada Zhielle yang berdiri di dekatnya dengan mengumbar senyum senang seperti biasanya. Ia nampak cantik dengan gaun hitam selutut tanpa lengan dan rambut coklatnya yang bergelombang dibiarkan terurai menutupi bahuya. Meski begitu, ia terlihat pendek tanpa sepatu hak tinggi yang selalu ia gunakan.

"Ah, lihat! Kita menggunakan pakaian yang berwarna sama. kalau orang-orang melihat kita, mereka akan mengira kita akan pergi ke pemakaman" katanya sambil merapatkan genggamannya pada lengan besar Frankenstein dengan keceriaan.

"Siapa peduli"

"Tapi, kita salah jalan"

"Ini jalan yang selalu kita lewati ketika ke sekolah" gadis itu menggeleng

"Tidak, tidak! Kita akan ke tempat lain dulu sebentar" Zhielle menarik lengannya menuju ke suatu tempat, menyeberangi jalan dan deretan toko kecil penjual pakaian, maupun makanan sampai kemudian tiba di sebuah pusat perbelanjaan yang tak jauh dari sana. Frankenstein nampak heran dan mulai mendapati perasaan terganggu ketika melintasi dua buah pintu kaca di muka toko yang sudah meletakkan aneka barang, kosmetik, pakaian, aksesoris maupun sepatu dari merk-merk luar hingga lokal.

"Untuk apa kita kemari?" Frankentein melepaskan jemari-jemari Zhielle yang melingkar pada tangannya

"Tentu saja belanja"

"Aku ingin menemui anggota KSA, bukan belanja denganmu!"

"Justru karena kita akan menemui mereka, sebaiknya kita membeli hadiah"

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Where stories live. Discover now