Usaha Bagian 1

684 52 32
                                    

ceritanya masih jauh dari ending, karena begitu endingnya selesai belum kepikiran lagi bakalan bikin cerita lanjutan buat seri ini. kayaknya mentok sampe buku ke empat ini... lagian mungkin pembaca jg udah bosen sm mereka, yg bikin aja kadang bosen :v


Frankenstein sedang berada dalam ruangannya dengan seikat bunga mawar merah yang dirangkai dengan pita merah muda di atas meja, bersamanya ada Karius dengan wajah begitu serius dan meyakinkan. Sementara Tao, Takio, M21 dan Raizel diundang menjadi pihak menilai oleh Karius

"Jadi, apa yang harus aku katakan saat menyerahkan bunga ini untuknya?" Frankesntein melihat ke arah kelopak bunga di tangannya dengan ragu-ragu. Karius menepuk pundaknya.

"Hanya perlu memuji dan serahkan bunga itu untuknya"

"Aku tidak biasa memuji"

"Ya ampun, payah sekali" sorot mata Frankenstein berubah tajam. Karius menelan ludah dengan takut dan cemas "Katakan saja apa yang biasa kau katakan" terangnya dengan senyum.

"Apa yang biasa kukatakan?" Frankenstein termenung sebentar

"Kalau begitu, anggap saja aku ini adalah Zhielle dan kau bisa mempraktekan itu padaku" tawar karius. Frankenstein merenung lalu memasang wajah seolah jijik.

"Kau bahkan tidak mirip sama sekali, membayangkannya saja aku bisa muntah"

"Ini kan hanya untuk latihan boss, kau tidak perlu menatap mukanya kalau kau merasa jijik. Lihat saja sepatunya!" kata Tao. Karius berbalik menatapnya dengan tajam.

"Aku hanya pengamat, memberi saran! Silahkan lanjutkan" katanya dengan tertawa.

Frankenstein kembali berpikir, ia lalu membuang nafas dan berpikir menyutujui saran yang dikatakan oleh Karius dan Tao. Wajah Frankenstein berubah serius.

"Kita mulai"

"Aku sudah siap" kata Karius. Frankenstein kemudian melemparkan bunga itu ke atas lantai dan enggan menatap Karius.

"Ini bunga mawar merah yang kubelikan untukmu. Saat itu, aku sedang perlu kembalian, tapi karena tidak ada, jadi aku menukarnya dengan bunga. Kau bisa memungutnya dan tidak perlu berterima kasih" ruangan itu berubah senyap. Frankenstein berbalik menatap ekspresi Karius yang membatu "bagaimana apa itu benar?"

"Apa maksudmu benar bos, itu bukan memberi bunga tapi melemparinya bunga. Bagaimana bisa kau berkata kejam seperti itu?" komentar Tao. Takio, M21 dan Raizel mengangguk setuju mendengarnya.

"Apa kau mengatakan hal seperti itu pada seorang wanita?" tanya Karius bergantian.

"Iya, itu sudah kata-kata paling halus yang bisa kukatakan. Kadang-kadang aku juga memanggilnya babi"

"Babi?"

"Benar"

"Lalu, hal manis apa saja yang biasa kau lakukan untuknya beberapa waktu yang lalu?"

"Hal manis?"

"Benar, seperti yang dilakukan pria pada wanita. Hal-hal romantis yang membuat wanita terkesan sampai menangis. Apa kau tidak tahu?"

"Ah, aku tahu! Beberapa minggu yang lalu, aku sempat memarahinya, meninggalkan dia di jalan, memberikan dia suat peringatan karena terlambat, menggunting bajunya. Kurasa itu cukup mengesankan untuknya karena dia tidak bicara apa-apa"Karius berwajah muram dengan tiba-tiba. Suasana ruangan Frankenstein kembali senyap "Ada apa?" Karius menepuk pundak Frankenstein.

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang