Part B

884 59 8
                                    

Zhielle : Jika kau adalah Frankenstein, kau harus ingat untuk menjaga batas profesionalitasmu!

Frankenstein : Wakil Kepala Sekolah, kau harus datang kemari atau gajimu tidak akan keluar untuk bulan ini. Kau sudah terlalu sering membolos!.

Aku tahu aku akan selalu menang dalam banyak hal. Zhielle tidak akan menentangku. Aku menunggu di depan pintu dan menghitung langkahku dengan gusar. Aku ragu sekarang apakah dia akan datang atau tidak. Pintu mengetuk dan aku segera menuju ke ranjang dan memasang wajah tak peduli sambil berpura-pura membaca buku.

Langkahnya menyeret, matanya sayu dengan muka lelah lalu berdiri dengan mencoba menegakkan badannya di depan ranjang

"Ada apa kepala sekolah?" suaranya pelan, seperti orang berbisik. Apa dia benar-benar sekantuk itu saat ini atau sedang berpura-pura untuk mempermainkanku?"

"Kemari!" kepalanya menggeleng mantap

"Aku harus kembali ke kamarku, atau Sui akan mencariku!" penolakannya terdengar sangat tidak masuk akal untukku. Bukankah, biasanya dia yang selalu menangis untuk berada di dekatku, ada apa dengannya?

"Tunggu!"

"Apa"

"Sebagai kepala sekolah, aku merasa ada masalah! Karena itu aku memanggilmu kemari"

"Kenapa kau tidak memanggil Tao atau Takio saja?"

"Mereka tidak bisa diharapkan!" ia nampak malas dengan wajah muram, dia menjengkelkan sekali.

"Baiklah, silahkan katakan apa yang bapak inginkan"

"Begini, aku merasa ada yang aneh dengan tempat tidurku. Apakah kau bisa mencobanya, aku berpikir aku mungkin perlu menyuruh staf hotel menggantinya jika kau berpikir sama denganku!"

Dia hampir jatuh ketika sudah hampir tiba di sampingku. Persis seperti anjing kecil dengan muka gembira yang menemukan tempat untuk berbaring, dengan segera ia memasang wajah nyaman. Kukira dia benar-benar kelelahan

"Tempat tidur ini memang begitu berbeda. Jika bayi yang tidur di sini, aku yakin dia tidak akan menangis" cara bicaranya seperti sedang mengigau, dan itu terdengar lucu untukku. Yah, awalnya terdengar lucu, tapi entah kenapa sekarang aku merasa kesal. Kenapa dia tidur begitu cepat? Di luar, suasana sangat bagus dengan lampu-lampu gedung yang cerah, bau pantai dan angin sejuk adalah waktu yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Aku memainkan rambutnya, berpikir dengan begitu ia akan membuka mata, sayangnya dia tidur seperti orang mati.

Aku tidak tahu kenapa, tapi suasana ini sedikit mempengaruhiku. Memunculkan hasrat nakal dalam benakku sebagai seorang lelaki. Aku menginginkan mencium bau kulitnya dan menempelkan kepalaku pada punggungnya yang pucat. Meski sejujurnya aku tidak begitu mau memikirkan hal-hal seperti itu, tapi selalu ada hal yang menarik ketika sisi feminim bertemu sisi maskulin. Ada misteri dan hal yang menarik yang bahkan oleh pengetahuan akan sulit dijabarkan, walaupun mereka menemukan sebuah nama untuk mengenali sebuah hasrat, semuanya terasa aneh. Begitupun untukku yang hanya mampu menemukan hasrat seperti itu di sisinya. Aku memeluknya agar membuat diriku merasa lebih tenang, bau rambutnya cukup menenagkan tapi menghanyutkan.

**

Ketika aku terbangun, kelopak matanya masih mengatup rapat. Dia tidur lebih awal dan akan selalu terbangun paling belakang. Aku meninggalkan kamar untuk sarapan, tak akan ada gunanya menunggu atau membangunkannya, dia akan bangun hanya saat lapar.

Aku mengatakan pada para murid setelah sarapan, mereka bisa ke pantai di Timur Haendae. Kudengar tempat itu indah dengan pasir putihnya, aku tak tahu betul karena tak pernah ke sana dan sekarang kelihatannya tak bisa pergi. Aku tidak bisa meninggalkan Zhielle sendirian di hotel, mungkin dia tidak akan keberatan kalau aku menemani tuan, namun aku paham jika dia bisa saja merasa kesepian. Dia yang bukan vampir murni kadang-kadang menghadapi masa sulit yang dihadapinya sendiri. Aku paham dia cukup tabah, meski begitu bukan berarti dia tidak pernah merasa tak baik, aku sudah cukup sering mengabaikan dia selama ini, setidaknya untuk beberapa alasan aku bisa sedikit memakluminya.

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Where stories live. Discover now