Keputusan Untuk Memulai Dari Awal

625 52 15
                                    

      Terdengar kabar bahwa Lukedonia mendapat serangan dari para tetua Union. Kabar itu pun sampai ke telinga Frankenstein dan Raizel. Malam itu juga mereka meninggalkan Seoul menuju ke tempat tinggal para Nobles.

Keributan mulai terdengar setelah sekelompok orang-orang asing memasuki wilayah Lukedonia, menyerang dengan kekuatan besar hingga suara ledakan terdengar di seluruh penjuru hutan. para Central Knight dan kepala keluarga berdatangan ke sana untuk melihat situasi, namun kekacauan itu nampaknya sulit diatasi oleh para prajurit biasa, hingga kepala keluarga bergerak. Satu-persatu kepala keluarga menemui musuh mereka yang paling kuat dan sulit dihadapi.

Kekacauan itu juga sampai ke mansion Raizel, tempat di mana Zhielle berada. Ia mencoba bergegas keluar meninggalkan mansion tersebut, namun di muka pintu langkah kakinya terhenti. Ia melihat Ragus berada di depan pintu rumahnya, dengan black stone di tangan keriput pria bertubuh pendek berwajah pucat kertas tersebut.

Sepasang mata Ragus menyala, bersinar mengerikan. Ia tersenyum sinis ketika malihat Zhielle saat itu.

"Apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?" terang Zhielle menghampirinya.

"Apa yang akan aku lakukan dengan Blood stone bukan urusanmu!" ketika hendak menghentikan Ragus membawa benda itu, pria tua di depannya lantas mengeluarkan kekuatannya, membuat Zhielle terpental tak sadarkan diri.

Di tengah perjalanan menuju ke tempat pertarungan terjadi, Raizel menghentikan langkahnya. Membuat Frankenstein bertanya-tanya. Ia tak menjelaskan banyak hal dan hanya berkata pada Franksntein bahwa ia mengizinkan pelayan setianya tersebut membuka segel kekuatannya. Mendapat izin Raizel, tak ingin berlama-lama ia bergegas menuju ke tempat pertarungan tersebut terjadi. Sedangkan Raizel menuju ke mansionnya, untuk melihat sesuatu.

Di salah satu ruangan bawah tanah di rumahnya, Raizel mendapati sesuatu telah menghilang. Black stone yang tersegel di tempat itu telah menghilang. Ia segera menyadari sesuatu terjadi dan bergegas ke tempat pertarungan berlangsung.

Ketika Zhielle membuka sepasang matanya, ia mendapati aura kekuatan besar Raizel terbuka. Blood Filed dengan kekuatan besar terfokus di tengah hutan Lukedonia. Mengumpulkan kekuatan ia mencoba menuju ke tempat itu.

Di sana sudah ada Gechutel, Lascrea, Rosaria, Ludis, Frankenstein dan Rizel. Kerusakan besar akibat pertarungan itu nampak jelas. Tanah-tanah disekitar tempat itu nampak terbelah, pepohonan tumbang, asap tebal menutupi seputar langit yang gelap.

Raizel nampak kelelahan, meski begitu ia mencoba terlihat baik-baik saja dan meninggalkan semua orang yang memandangnya dengan raut muka cemas, terutama Frankenstein yang diam terpaku.

Zhielle nampak tak enak hati karena datang saat pertarungan tersebut berakhir dan tidak bisa membantu banyak, selain mencoba mengobati orang-orang yang sedang terluka. Ia lalu menghampiri Gechutel lebih dulu dan mengobati pria tua itu dengan kekuatan yang ia miliki.

"Kau tidak apa-apa?" sela Zhielle di tengah mengobati pria berambut keperakan yang sedang kelelahan itu.

"Semua terlihat berat bagi pria tua sepertiku"

"Beristirahatlah!" Zhielle kemudian menghampiri Lascrea. Luka pemimpin Lukedonia tersebut tak begitu parah, ia bahkan hendak menolak ketika Zhielle ingin mengobati lukanya.

"Jangan menolak, kau membuatku terlihat bodoh" Lascrea akhirnya diam saja, dan menerima pengobatan itu.

"Kau seharusnya memikirkan Raizel" ucapan Lascrea membuat Zhielle mangalihkan tatapannya.

"Aku tahu apa yang terjadi padanya setelah menggunakan kekuatan itu"

"Bukan itu!" timpalnya dengan pasti "menyangkut hal lain"

Fanfic Frankenstein Love Story season 3 (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang