Bab 5- Ayad

27.1K 1.7K 46
                                    

Lepas aku hantar Ayden ke sekolah , aku terus pulang ke banglo untuk menyiapkan makan pakai Ayad . Masa aku hantar Ayden tadi , korang faham-faham sajalah . As usual , Ayden is Ayden . Dari awal aku kerja sampailah sekarang , mulut dia tak henti-henti cakap kereta aku kecil . Dia tak sedar ke sebenarnya diri dia sendiri tu yang kecil ? Huh , macam-macam !

Cakap pasal Ayad , aku jadi kasihan bila tengok budak tu dari semalam diam saja , memanjang muka monyok . Bila aku tanya kenapa , dia geleng kepala .

" Ayad , jom . Sarapan dulu , lepastu baru akak hantar pergi taska . "

Usai menyiapkan Ayad , aku mengajaknya turun ke bawah untuk breakfast . Aku menarik tangan Ayad menuju ke tangga . Malas nak naik lif , sekali sekala exercise . Tangan dia aku pimpin semasa hendak turun ke bawah , bukan apa takut jatuh .

Pada awalnya Ayad memberontak tidak mahu aku memimpinnya . Bila aku tanya kenapa , selamba sajabdia cakap rimas . Ya rabbi .. tak padan dengan badan kecil ! Aku tidak mengendahkan alasannya dan terus memimpin tangannya sehingga sampai ke bawah . Sampai sahaja di bawah , dia terus rentap tangannya lepas dari pegangan tanganku . Ehh budak ni !

" Morning , Daddy , mummy , Along , Ayad and .. Wait , what's your name ? Ali ? Alawiyah ? Sorry , I lupa . "

Aku menoleh ke belakang . Perlahan-lahan bibirku mengorak senyuman nipis seraya menundukkan sedikit kepalaku .

" Aliyah , not Ali . Jangan panggil saya Ali lagi kalau tak nak kena baling dengan selipar . "

Azriel tersenyum kekok sambil tangan kanannya naik menggaru kening yang tidak gatal .

" Morning , Uncle Azriel ! "

Ayad membalas ucapan Azriel seraya naik ke kerusi bersebelahan dengan Encik Ayriel . Aku bergerak ke kerusi bersebelahan dengan Datin Izzah dan melabuhkan punggung di situ .

" Ayad nak mee goreng ke sandwich ? "

" Sandwich . "

Aku mengangguk lalu mengambil dua keping sandwich lantas menghulurkan kepada Ayad . Macam biasa , dia tak reti cakap terima kasih . Tapi tak apa aku tak kisah pun .

" Papa , papa datang taska Ayad kan hari ni ? Ayad tunggu papa tau nanti ! "

Encik Ayriel mengurut pelipis di dahi . Geram mungkin dengan anak lelakinya itu yang tidak faham akan kesibukan dirinya di pejabat . Tahu mendesak sahaja .

Manakala Ayad terus menanti jawapan yang bakal keluar dari mulut Encik Ayriel .

" I've told you last night , Ayad . So , please .. Papa sibuk dan papa tak akan datang . "

Dato' Ashraf dan Datin Izzah menggeleng kepala . Dengan anak pun tak boleh nak beralah langsung .

" Ayriel , kamu pergi saja lah taska Ayad tu . Bukannya lama pun , sekejap pun jadilah . Pasal meeting tu jangan risau , daddy akan suruh PA kamu tunda hari lain . "

" I can't , daddy . Meeting tu penting , mana boleh tunda hari lain . Ayad , boleh tak tolong faham papa ? Only for this time , please .. "

Aku tengok muka Ayad kembali kendur . Aku tersenyum pahit , seakan faham apa yang sedang dirasakan oleh kanak-kanak lelaki itu .

" Dah banyak kali papa cakap macam tu . Tapi tetap sama . "

Ayad bersuara perlahan . Tidak mahu papanya dengar , tapi aku rasa semua yang ada dekat meja makan ni dengar . Encik Ayriel mengeluh perlahan .

" Come , Ayad . Time to school . Salam papa , nanny , atuk dengan uncle Azriel dulu . "

SUPER MAMA Where stories live. Discover now