Bab 9- Pujuk ?

27.1K 1.6K 71
                                    

Sedar tak sedar dah tiga hari aku berada di kampung bersama Ayad . Aku kadang-kadang tertunggu juga akan kedatangan Encik Ayriel , tapi hampa . Tetap tak datang-datang . Aku bukan apa , cuma aku harap sangat dia datang pujuk Ayad . Kalau ya pun sibuk , at least ambil lah cuti walaupun sehari . Dia kan boss dekat office tu , apa ada hal ? Cuti jelah bila-bila masa . Bukannya susah pun , kan ?

" Kak Ali ! "

Ya Allah , budak ni . Dah berbuih mulut aku cakap jangan panggil aku Ali , tetap panggil aku Ali . Debik kang nangis !

" Kak Ali ! "

Ayad memanggil aku lagi . Aku tidak menyahut , sengaja . Acah-acah merajuk .

" Kak Aliiiiiiii ! "

Ayad geram . Panggil bukan nak jawab !

" Okay , fine .. Kak Aliyah cantik .. "

Aku tersenyum lalu memandang Ayad . Sengaja aku diam tak sahut panggilan dia . Tunggu dia panggil nama betul aku , baru aku layan . Heh !

" Ya , Ayad ? "

Ayad menjeling aku tajam . Hmm.. Marahlah tu . Huh , kesah apa aku ? Hahaha .

" Panggil empat kali baru nak jawab . Dah berapa bulan kak Liya tak korek telinga ? "

Ehh budak ni ! Suka hati dia cakap aku korek telinga . Hello , tiap hari kot aku sumbat telinga dengan cotton bud tu .

" Ayad nak apa ? "

Tanyaku tidak menjawab soalan Ayad . Biarlah tergantung .

" Bila kita nak balik ? "

" Kenapa ? Ayad bosan ke dekat sini ? "

Ayad menggeleng . Bosan apanya kalau setiap hari ada je benda yang dia buat . Kalau tak dengan Aliyah , dia akan ikut Atuk Hisham , jiran sebelah rumah pergi pekan . Kadang-kadang join nenek buat kuih . Kadang main kejar-kejar dengan Atuk Luqman . Macam-macamlah !

" Ayad rindu Abang Ayden dengan Ayman . "

Aku mengangguk . Ayad aku angkat dan didudukkan di atas pangkin . Rambutnya aku usap , satu habit bila aku duduk dengan Ayad . Ladang nenas di hadapan kami pandang . Tenang .

" Hari Khamis ni kita balik . Ayad rindu Abang Ayden dengan Ayman je ke ? "

" Ayad rindu nanny . Atuk pun sama . "

Aku menjatuhkan kepala . Tudung bawal shiffon di kepala aku betulkan sedikit . Habis rosak ditiup angin . Haihh , penat aku awning tudung ni tadi .

" Ouh .. Papa ? Ayad tak rindu papa ke ? "

Sengaja aku melontarkan soalan yang menjerat budak itu . Saje nak tahu sama ada dia masih marahkan Encik Ayriel ataupun tidak . Kalau dah tak marah , syukur alhamdulillah . Tapi kalau tak .. No comment , bro .

Ayad senyap tidak menjawab . Tidak suka bila disoal tentang papanya . Aku akur . Tak apa lah , lama-lama nantilah redalah marah dia tu .

" Ayad dah tak marahkan papa . "

Aku pandang Ayad lama . Dah tak marah ?

" Ya ke ? Kak Liya tengok Ayad macam marah lagi je . "

Aku menyuarakan pendapat . Betul apa , kan ? Kau tengok cara dia . Cara dia masih menunjukkan budak tu marah dengan Encik Ayriel .

" Ya lahh ! Ayad dah tak marah pun pasal tu . Tapi Ayad marah bila papa langsung tak datang pujuk Ayad . "

Aku bungkam , terdiam . Jadi selama ni Ayad tunggu Encik Ayriel datang untuk pujuk dia lah ? Sama macam yang aku harapkan . Nampak tak keserasian kami di situ . Instict kami kuat guys ..Dah boleh dah jadi mak tiri kau , Ayad ! Hahahaha , berhenti berangan Liya .

" Ayad tahu akak ada share location kampung ni pada papa . Ayad dengar semuanya . Tapi papa ? Langsung tak datang . Kadang-kadang Ayad rasa macam papa tak sayangkan Ayad . Betul ke Ayad ni anak papa ? "

" Astaghfirullah , Ayad ! Apa cakap macam tu ? Tak baik tau ! Ni kalau papa dengar , mesti dia sedih . "

Terkejut aku bila Ayad mempertikaikan status dirinya . Luluh jantung aku bila dengar dia cakap macam tu .

" Listen , Ayad . Papa sayangkan Ayad . Ayad anak papa . Kan nama Ayad ada nama papa . Kenapa Ayad cakap macam tu ? Mungkin papa tak dapat datang sebab dia sibuk dengan kerja . Ayad kenalah faham dia . Kalau papa tak kerja , how come papa nak beli mainan banyak-banyak untuk Ayad ? "

Ayad menggeleng . Dia memeluk aku tiba-tiba . Dapat aku rasa bajuku basah . Sahlah Ayad sedang nangis tika ini . Aku tak tahulah sejak dua menjak ni Ayad mudah sensitif .

" Tak . Papa tak sayang Ayad . Papa lebih sayangkan Abang Ayden dengan Ayman . K-kalau papa sayangkan Ayad , papa mesti dah datang pujuk Ayad . B-bila Ayad merajuk , papa tak pernah pujuk . Papa bi-biarkan je . Tapi bila ab-abang Ayden dengan Ayman merajuk , laju je papa pujuk . Sa-sanggup t-tak masuk office . "

Aku tersentuh mendengar luahan Ayad . Betul ke Encik Ayriel macam tu ? Tak mungkinlah , bukankah lelaki itu sendiri kata dia sayangkan hero-heronya .

Aku mengusap lembut belakang badan anak kecil itu , kasihan . Buat seketika , kereta Honda CV-R black metalic masuk ke perkarangan rumah . Aku mengerut dahi . Orang kaya mana pulak yang datang ni ?

" Papa ! "

Aku menunduk kepala memandang Ayad yang hanya separas perutku . Papa ?

" Ayad ! "

👶👶👶👶👶

" Kenapa Ayden dengan Ayman tak bawa sekali ? "

Aku melabuhkan punggung pada buaian yang tersangkut elok pada dahan pokok . Buai ni aku yang suruh abah buat .

Encik Ayriel yang sedang memandang Ayad bermain bersama anak-anak ayam  di atas pangkin aku pandang .

" Mummy Daddy aku bawa diaorang pergi Langkawi . Jadi rumah tu sunyi , that's why aku datang sini .."

Ouh .. Aku mengangguk faham .

" Encik balik hari ke atau nak stay sini ? "

Tanyaku . Saje nak hilangkan bosan . Jam pada telefon aku lihat , sudah jam 5.45 petang . Lagi lima belas minit sebel jarum jam menginjak ke angka enam .

" Aku stay sini sampai hari kau dengan Ayad balik sana . "

Sekali lagi aku menjatuhkan kepala . Bercakap dengan insan bernama Ishraf Ayriel sememangnya membosankan . Sepatah aku tanya , sepatahlah dia jawab . Huh .

" Kau tak kesah ke aku tinggal sini sementara ? Kalau tak suka , aku boleh stay hotel dekat pekan sana . "

Aku menggeleng kepala . Dia ni memang spesies suka membazir duit ke ? Sanggup check in hotel . Hotel kalau biasa-biasa tak apa lah jugak , ni hotel lima bintang . Terbang duit beribu-ribu untuk satu malam .

" Tak , saya tak kesah . Lagipun mak abah saya ada . "

Suasana hening seketika membuatkan aku serba sedikit rasa tak selesa . Terus aku panggil Ayad masuk ke dalam memandang matahari bakal melabuhkan tirai sebentar lagi .

" Kau nak ke mana ? "

Terjongket kening aku bila disoal Encik Ayriel . Soalan dia tak boleh bijak lagi ke ?

" Masuk rumahlah . Dah nak maghrib ni , tak elok duduk dekat luar . Syaitan banyak berkeliaran . "

Encik Ayriel mencebik menyampah . Memyampah dengan perangai aku yang suka membebel kot .

Usai berkata begitu , tangan Ayad aku capai lalu aku bawa dia masuk ke dalam rumah . Biarkan Encik Ayriel dekat luar sorang-sorang . Tak apa , biar syaitan teman dia . Nak sangat duduk luar , haa biarkan !





SUPER MAMA Where stories live. Discover now