Ayad berjalan perlahan merapati Aliyah yang sedang duduk berteleku di gazebo seorang diri . Hampir satu jam dia lihat mama barunya itu berada di situ .
Kejadian semalam tiba-tiba menyinggah di benak fikirannya . Bukannya Ayad tidak dengar papa mengamuk semalam . Dia juga perasan akan air mata mamanya tatkala Aliyah keluar dari bilik .
Sampai ke hari ini dia masih lagi tidak faham apa yang sedang berlaku antara papa dan mamanya . Yelah budak baru lima tahun kan ? Manalah faham hal orang tua.
" Mama .. "
Aku menoleh spontan apabila tiba-tiba saja satu suara menyapa dari belakang .
Ayad .
" A-Ayad .. ", tergagap aku memanggil namanya . Tak ada sebab apa pun untuk terkejut , cuma rasa terharu bila dia panggil aku mama . Mama .
Ayad cuma diam . Ruang kosong pada bangku di sebelah Aliyah diduduknya . Mata langsung tidak memandang Aliyah , lebih tertarik untuk memandang rumput-rumput hijau di hadapannya .
" Ayad dah boleh terima akak ? ", soalku sekadar ingin memecah kesunyian .
" Tak perlu gelar diri mama 'akak' lagi . Mama dah jadi mama Ayad . So please stop calling yourself 'akak' . "
Balas Ayad tenang . Ringkas tapi terselit nada tegas di situ .
Gulp ! Aku telan air liur payah . Budak kecik ni punya dingin sama level dengan suaminya dan Ayden . Tak padan dengan budak-budak .
Senyuman nipis diukir . Dingin-dingin Ayad pun dia boleh terima aku . Syukur Alhamdulillah .
Kepala Ayad mendongak memandang Aliyah . " Crying brat ! "
Cemuh si Ayad sambil tergelak kecil . Tahu ianya nampak seperti kurang ajar , tapi bukan dia sengaja cakap macam tu pun . Cuma kebelakangan ini dia tak suka lihat mamanya itu menangis . Nampak buruk !
Memuncung terus bibir aku . Ingat lawaklah tu .
" Ayad kalau datang sini nak sakitkan hati mama je baik tak payah . Hmph ! ", ujarku seakan berjauh hati .
Ayad langsung terdiam . Muka kembali seperti sedia kala . Beku .
" Sorry . Kenapa mama nangis ? You keep crying since yesterday . "
Aku senyum tipis . " Mana ada mama nangis . Ayad ni memandai je . "
" Granny cakap tak baik menipu . I saw every single things what happened between papa and you okay ? ", langsung mataku memanah ke tunak mata Ayad . Dia tahu ?
Kelu seribu kata , tak tahu nak cakap apa . Malu bila pergaduhannya antara dia dan Ayriel diketahui anak .
Melihat wajah Aliya kembali mendung membuatkan Ayad dihurung rasa serba salah . Lantas tangan wanita itu dia pegang .
" Let it go , jangan pendam .. "
Mataku sudah mula berkaca . Bila-bila masa saja air mataku akan gugur .
" Let it go .. " langsung tangisanku pecah . Ayad di sisi aku peluk . Aku hamburkan segalanya . Sakit .
Sekali sekala tangan Ayad naik menepuk belakang badan Aliya menenangkan si mama .
" P-papa marah mama .. "
Ayat itu ulang berkali-kali . Berkali-kali jugalah Ayad mengganggukkan kepala .
Tangisan aku pula Makin lama Makin kuat . Mujur tika ini suaminya tiada di rumah , kerja . Kalau tidak , pasti suaminya akan fikir macam-macam .
Lebih kurang sepuluh minit menangis , pelukan Ayad aku lepaskan . Sisa air mata di pipi diseka Ayad seraya tersenyum pahit .
YOU ARE READING
SUPER MAMA
ChickLitSeawal usia 20-an , aku terpaksa bekerja sebagai pengasuh kepada anak-anak encik duda demi tiga ribu sebulan . Pada pandangan orang kaya , tiga ribu tu apalah sangat . Tapi pada aku ..tiga ribu tu besar ya bapak bapak ibu ibu! Anak dia bukan satu...