23

31K 4K 202
                                    

Rabu (12.41), 08 Mei 2019

Akhirnya bisa update T_T

-----------------------

Ryno memasuki ruangan David tanpa mengetuk. David sama sekali tidak terkejut melihat kedatangan Ryno karena dia memang menunggunya.

"Apa hasil pemeriksaan sudah keluar?" tanya Ryno tanpa basa-basi seraya duduk di seberang meja David.

Sejenak David melepas kacamatanya lalu menatap Ryno tajam. "Ya. Tapi aku tetap mengajukan keluhan yang sama padamu, kenapa kau melangkahi semua prosedur dan memenjarakan Dennis? Padahal awalnya kau yang menyarankan mengumpulkan semua bukti dulu sebelum menuduh siapapun."

Ryno membalas tatapan David tenang. "Aku melihat banyak kebetulan dan hanya berjaga-jaga. Kalau benar Dennis pelakunya, maka tindakanku sudah tepat. Memastikan si pelaku tidak memiliki kesempatan untuk beraksi lagi sampai aku benar-benar bisa memenjarakannya."

Mata David menyipit. "Kalau benar Dennis pelakunya," Dia meniru ucapan Ryno. "menurutmu apa yang menjadi motif Dennis membunuh James?"

"Dia menjalin hubungan cinta dengan putri James, Ellen. Sepertinya hubungan mereka mendapat pertentangan dari James. Itu sebabnya Dennis memutuskan membunuh James."

"Jadi menurutmu memang James target Dennis?"

Ryno mengangguk dengan sikap waspada, baru merasa pertanyaan David seperti jebakan.

David menatap Ryno lebih tajam, bahkan mencondongkan tubuhnya ke depan untuk mempertegas kata-kata berikutnya. "Kalau kau yakin bahwa target Dennis memang James, kenapa harus buru-buru memenjarakannya seolah Dennis psikopat yang berencana mencari korban selanjutnya?"

Ryno sama sekali tak terintimidasi. "Siapa yang tahu isi hatinya? Jika dia merasa terancam, bisa saja dia membunuh orang lain lagi untuk menutupi bukti. Lagipula ini mencegah Dennis melarikan diri."

Selama beberapa saat, kedua lelaki yang telah berteman lama itu terdiam. Kemudian David berkata dengan nada datar yang tidak pernah ditujukan pada Ryno. "Ini tidak seperti kau yang biasa. Kau terlihat berambisi menjadikan Dennis sebagai tersangka. Itu membuatku bertanya-tanya apa kau memiliki dendam tertentu pada Dennis atau—" David sengaja menggantung ucapannya. "kau tahu siapa pelaku sebenarnya dan sengaja melindunginya."

Salah satu alis Ryno terangkat. "Apa kau berpikir aku sengaja membiarkan pembunuh berkeliaran mengancam nyawa orang-orang di kota yang kulindungi?"

David angkat bahu. "Siapa yang tahu isi hatimu?" dia sengaja membalikkan kata-kata Ryno sebelumnya.

Ryno tersenyum tipis, namun tidak ada sorot bersahabat dalam matanya. "Pembicaraan ini tidak akan berakhir di manapun. Hanya akan merusak hubungan kita. Jadi sebaiknya katakan saja langsung, apa jaringan kulit dan darah yang kau temukan di cincin James memang milik Dennis?"

David tidak langsung menjawab. Dia ragu hendak memberitahukan hasilnya karena Ryno seperti bersikap tidak adil dalam kasus ini. Tapi dia tidak punya pilihan lain.

"Aku sudah mencocokkannya dan ternyata iya. Itu memang milik Dennis."

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Kita sudah punya bukti yang akan memberatkan Dennis." Ryno hendak berdiri namun David mencegah, membuatnya duduk kembali.

"Tapi aku tidak yakin bahwa Dennis pelakunya."

"Apa kau tidak yakin dengan hasil pemeriksaanmu sendiri?"

"Kau sudah menceritakan semua, termasuk keterangan Ellen. Ini seperti Dennis dijebak seseorang. Atau pasti ada penjelasan lain mengapa jaringan kulit dan darahnya yang tertinggal di cincin James. Sangat tidak masuk akal jika dia pelakunya dengan mayat yang ditinggal terang-terangan di dekat rumahnya."

His Eyes (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang