Dua Puluh Delapan

92 15 0
                                    

Arjuna memasukkan koper Karin ke dalam bagasi mobilnya. Karin sudah lebih dulu duduk di kursi penumpang depan, sebelah kanan sopir. Setelah bagasi ditutup rapat, Arjuna pun duduk di kursi sopir dan mulai menyalakan kendaraan.

"Juna-ssi, bolehkah aku mengambil surat izin mengemudi?" tanya Karin ragu-ragu. Dia pernah mendengar sekilas dari Park Minjae, bahwa Arjuna tak suka perempuannya membawa kendaraan sendiri dan lebih suka mengantarnya kemana-mana.

"Kamu sudah bisa menyetir mobil?" tanya Arjuna.

"Belum. Aku tak punya alasan untuk belajar menyetir mobil. Aku tak punya mobil," kata Karin malu-malu.

"Mobil ini, kan, akan jadi mobilmu juga," balas Arjuna. "Boleh, sepulang kita dari Indonesia, luangkan waktumu untuk kursus mengemudi dan mengambil surat izinnya, ya!" lanjut Arjuna.

"Jeongmariyo?" – benarkah? pekik Karin senang. Ia melonjak-lonjak di kursi penumpang. Berusaha memeluk Arjuna, namun tertahan oleh sabuk pengaman. Arjuna tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Karin.

"Gumawoyo, Juna-ssi!" – terima kasih, Juna! seru Karin.

"Cheonmaneyo, Karin-ssi!" – sama-sama, Karin! balas Arjuna sambil bercanda karena menggunakan jondaemal pada Karin.

Mobil yang mereka tumpangi terus melaju di jalanan macet kota Seoul. Untuk mengatasi rasa bosan, Karin memutar radio, mencari saluran musik, seperti yang biasanya dia lakukan di mobil ini.

"Aku akan mencari lagu Boyz II Men, lagi," kata Karin sambil lalu. Arjuna tertawa.

"Kalau kamu berani, katakan di depan Minjae," tantang Arjuna.

"Aniyeyo," – tidak, jawab Karin tertawa.

We fit together, you make me better

Whatever it takes, I'm here forever

Bad things will happen, but none of that matters

We'll find a way, as long as I'm with you, I'm ok

"Wah, aku baru dengar lagu Backstreet Boys yang ini," kata Karin senang.

"Judulnya OK, lagu lama, kok," jawab Arjuna.

"Juna-ssi tahu lagu ini? Juna-ssi suka mendengarkan lagu Backstreet Boys?" cecar Karin tertarik.

"Hanya karena lagu-lagu mereka nyaman didengar saja," elak Arjuna.

"Ah, sekarang aku tahu selera musik Juna-ssi," kata Karin bangga. Dia senang akhirnya mengetahui genre musik kekasihnya. Selama ini Arjuna tak menampakkan tertarik pada salah satu genre tertentu.

"Apa Juna-ssi juga suka boyband lain, seperti Westlife, Code Red, atau Boyzone?" tanya Karin lagi.

"Tidak, hanya Backstreet Boys," jawab Arjuna singkat.

"BTS? Winner? Super Junior?" tanya Karin lagi.

"BTS, joha. Winner, joha. Suju, joha. April, joha. Apink, joha," jawab Arjuna. BTS, Winner, dan Suju adalah nama-nama boyband di Korea. Sedangkan April dan Apink adalah nama-nama girlband di Korea. Dia berkata dia suka semua yang dia sebutkan.

"April? Apink? Juna-ssi suka juga? Tanya Karin.

"Iya, lagunya bagus," jawab Arjuna.

"Cuma karena lagunya?" selidik Karin.

"Yeppo," – cantik, jawab Arjuna singkat.

"Nugu?" – siapa? tanya Karin lagi.

"Siapa lagi? Tentu saja Apink dan April," jawab Arjuna. Karin memukul pundak Arjuna. Kesal dengan jawaban yang didengarnya. Arjuna tertawa melihatnya.

Lagu Backstreet Boys yang berjudul OK, masih mengalun di mobil mereka. Mengusir rasa bosan karena terlalu lama di jalan raya.

"Juna-ssi, aku mengantuk. Aku mau tidur, ya," pamit Karin.

"Hajima!" – jangan, larang Arjuna. "Temani aku! Ajak aku bicara! Aku takut mengantuk juga. Energiku belum sepenuhnya pulih karena semalam," kata Arjuna terus terang.

Karin yang memahami perkataan Arjuna langsung tersipu. Wajahnya merona.

"Kamu membayangkan kejadian semalam?" goda Arjuna.

"Juna-ssi!" kata Karin kesal. Ia memang tengah membayangkan kejadian tadi malam di kamarnya. Tapi ia tak berharap Arjuna membahasnya.

"Kamu masih malu denganku?" tanya Arjuna.

"Aku belum terbiasa," jawab Karin.

"Tidak apa-apa. Kamu malu padaku, tidak apa-apa. Asal tubuhmu tidak malu padaku," kata Arjuna lagi.

"Juna-ssi!"seru Karin lagi. Sungguh, walaupun sudah berjalan tiga tahun hubungan mereka, walaupun mereka sudah sangat hafal anatomi tubuh masing-masing, keterusterangan Arjuna masih membuat Karin merona. Entah kapan dirinya bisa kebal dengan sifat terus terang Arjuna ini.

**Bersambung ke Dua Puluh Sembilan**

Panduan membaca bahasa Korea pada naskah:

huruf vokal di Korea seperti pengucapannya.

Ae dibaca E seperti pada 'ekor'

Eo dibaca O seperti pada 'ekor'

Eu dibaca E seperti pada 'elang'

O dibaca O seperi pada "o, p, q, r, s"

E dibaca E seperti pada 'a, b, c, d, e"

H setelah huruf N seringtidak dibaca/lesap

Rahasia Baek KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang