"WHAT are you trying to say, Cleopatra?" Cleopatra diam sesaat. Telefon bimbit di tangannya digenggam erat. Clarissa Rose menghentak kuat meja mahogany mewahnya.
Pak!!!
"Answer me!"
Cleopatra menarik nafas dalam-dalam.
"Enrique Dannika Edrus Liam. He is one of Liam's son."
Clarissa Rose terdiam sesaat. Liam?
"Why don't you tell me earlier, Cleo? You know we're not going to mess up with Liam. Kau tahu yang kita berhutang nyawa dengan Liam. Kau tahu, Liam banyak tolong Rose. Kalau bukan sebab Liam, we would be dead! Kenapa kau tak bagitahu aku awal-awal?!" Clarissa Rose berdiri tegak. Matanya mencerlung tajam memandang wajah Cleopatra yang menunduk memandang lantai.
"Sebab aku tahu. Kau akan biarkan rantai keluarga kau jatuh pada orang yang salah kalau kau tahu dia Liam. Kau akan tutup mata dan biarkan Rosé hilang macam tu je. You know that i'm the one who witnessed when the moment Rosé were given to you. And you even promised would never let it go." Cleopatra berhujah. Ya. Dia sendiri menjadi saksi ketika itu.
Saksi bersejarah yang tidak akan diubah dalam sejarah keluarga King.
Clarissa Rose menghenyakkan punggungnya ke atas kerusi empuk itu semula. Tangan meraup wajah.
Kusut!
Kusut!
Aku kusut!
Terus bergema suara demi suara di kepala.
"From now on, you will be the great heir of Rose. Leader of King. Girl of power. Girl of authority."
Clarissa Rose mencengkam rambut sendiri.
"This Rosé is a symbol of your mom. Symbol of you. And a symbol of us. Never let it off to another hands. Because once you lost it, roots of Rose will dead. Rose without its root will weak. Petals will fall. And at the end you will end up... dead. Our hearts will dead..."
Kata-kata keramat itu membelah fikiran. Bagai satu sumpahan...
"I will protect Rose. I will lead King. I am Rose and i am also a King. As i live, nobody can drag me down. And i will never let our symbol taken by another. Because it is me and always me..."
Sumpahan.
Yang terus menghantuinya.
"...who own my dark world."
Serentak itu, Clarissa menolak barang-barang diatas mejanya. Jatuh semua. Balang kecil dengan seekor ikan emas di dalamnya jatuh. Pecah berderai. Ikan emas itu mula terkapar-kapar kelemasan.
Clarissa Rose terkaku tatkala melihat ikan emas yang tercungap-cungap. Kelelahan mencari nafasnya. Menggeletik bagai oksigennya terputus.
Diam.
Kenapa dengan takdir aku?
Apa salah aku?
Perlahan dia mendekati ikan itu. Lama matanya melekat di situ.
Di dunia ini, hanya ada dua pilihan.
Hidup.
Atau...
Mati.
ENRIQUE DANNIKA mendengus kasar saat dipaksa duduk di hadapan Clarissa Rose. Roti-roti dan sarapan yang terhidang di atas meja langsung tidak menarik perhatiannya.
YOU ARE READING
✓ ENRIQUE DANNIKA
Romance# 4th UNDER HE SERIES: •Enrique Dannika 💋 ~Under His Deadly Revenge~ Perempuan lemah? Perempuan lembik? Perempuan cengeng? Tapi bukan bagi CLARISSA ROSE. Dia bukan lemah. Dia bukan lembik. Dia bukan cengeng. Tapi dialah pemegang takhta Organisasi K...
