Chapter 6: Dont fucking care

138K 9.1K 327
                                    

"Kumohon, izinkan aku bertemu Allarich." Ucapku dengan mata yang berkaca kaca. Sudah hampir seminggu Allarich marah padaku dan tak menemuiku. Dan selama itulah aku selalu kesini memohon agar penjaga ini membiarkanku masuk.

"Maaf nona. Kami tidak bisa, Tuan Allarich melarang anda untuk masuk." Aku mengela nafasku mendengar ucapannya sepertinya Allarich sangat marah.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi, dan tolong berikan ini padanya," aku menyodorkan rantang makanan pada penjaga itu, "Pastikan ia makan dengan teratur, kali ini aku memasak makanan kesukaanya."

"Aku permisi." Ucapku lembut sambil tersenyum kecil dan berlalu pergi dari mansion ini.

"Tuan sangat beruntung memiliki kekasih secantik anda," seru si penjaga, aku hanya tersenyum mendengar ucapannya, "Terima kasih paman."

Tanpa disadari ada sepasang mata elang yang menatap dari balik jendela. Tatapannya begitu tajam seolah akan menembus tubuhmu jika ia melihat dirimu.

"Berani sekali kau tersenyum pada pria lain Letta." Gumam Allarich dan memanggil salah satu bodyguard nya "Panggil penjaga itu."

"Baik tuan." Tanpa diulang dua kali bodyguard itu langsung memanggil si penjaga dan menyeretnya ke hadapan Allarich.

prok prok prok

Allarich menepuk kedua tangannya, sambil memandang remeh si penjaga "Kau berniat menggoda gadisku, pak tua?"

"Ti tidak tuan, tak ada niat saya untuk berbuat begitu. Saya hanya ingin memberikan in-"

Bugh

Dengan kejamnya Allarich menendang penjaga yang sudah berumur itu dengan tak berperasaan lalu mengambil rantang makanan yang berada di tangan si penjaga sambil terus menendangnya tanpa ampun.

"Maafkan sa-saya tuan." Mohon si penjaga namun tak sedikitpun dihiraukan oleh Allarich.

"Masukkan pak tua ini kedalam ruangan itu." Perintah Allarich pada para bodyguardnya, mendengar ucapan si Allarich tubuh penjaga itu langsung menegang ketakutan. Setelah itu ia pun langsung di seret oleh para bodyguard Allarich.

"Tidak tuan tidak saya mohon, jika saya mati bagaimana saya akan memberi makan keluarga saya tuan." Mohon si penjaga dengan tangisan, Allarich menarik sudut bibirnya kemudian ia berjalan menuju ke arah si penjaga dan mencengkram Rahang si penjaga dengan keras.

"Kau fikir aku peduli," ucap Allarich sambil menguatkan cengkramannya "Hmmm, tapi kulihat sepertinya aku tidak akan membunuhmu karena kau sudah mengabdi padaku sejak aku masih kecil dan cukup setia padaku."

"Jadi sedikit kumaafkan." Kata Allarich dan langsung melepaskan tangannya dari leher sang penjaga "Tapi, kesalahan tetaplah kesalahan dan kau harus dihukum. Tenang saja, kau tak perlu takut aku hanya akan mencambukmu tidak dengan membunuhmu."

"Bawa dia." Sebenarnya penjaga tua itu memang sudah lama mengabdi di Mansion ini, sekaligus menjaga Allarich kecil dari Orang tuanya sendiri.

Ia yang selalu mengobati luka Allarich kecil saat setelah Allarich kecil dibantai habis habisan. Allarich memiliki masa lalu yang begitu pahit dan membuatnya menjadi seperti sekarang.

Kedua orang tua Allarich begitu membenci Allarich kecil, setiap harinya yang Allarich dapatkan adalah pukulan, cambukan dikurung di dalam kandang kuda dan masih banyak lagi hal keji yang ia dapatkan.

Allarich tumbuh dengan sendirinya namun ia tumbuh menjadi sosok yang sangat keji lebih keji dari seorang raja iblis.

Dan pada saat itu pula Allarich ingin mencapai keinginannya yang ia selalu katakan sebagai keinginan sederhana.

Crazy Without You Where stories live. Discover now