Chapter 31: Letta is my Melody

76K 4.4K 72
                                    

Ya ampun udah 100k readers aku seneng banget. Hehe trims ya btw udah komen and support.

                         ***

"Huwaahh Allarich ini sangat indah." Letta sangat takjub melihat  kastil yang akan dijadikan sebagai tempat pernikahan mereka.

Sebuah kastil yang megah berwarnya putih dan perak yang memberikan kesan simple dan classy.

Kastil yang menjulang tinggi spektakuler dengan jendela jendela kacanya. Dan dengan state dining room yang intim dengan lilin lilin memberi suasana bak di negeri dongeng.

Letta mengedarkan pandangan di sekeliling terdapat banyak kursi para tamu yang tersaji pancake, wine dan masih banyak lagi jenis jenis makanan elit lainnya.

Juga dilantai tertinggi atapnya dilapisi oleh kubah kaca sehingga bisa menikmati pemandangan indah diwaktu senja atau pun dimalam hari.

Dan dengan pernikahan outdoor ada taman Secret Baron yang dipenuhi oleh mawar mawar berwana putih. Pernikahan ini seperti bertema di negeri dongeng. Fikir Letta dalam hati.

"Allarich." panggil Letta.

"Ya sayang?" Allarich yang sedang berbicara dengan bawahannya segera menyuruh bawahannya itu untuk pergi.

Allarich berjalan mendekati Letta dan merengkuh pinggang sempit itu.

"Ada apa sayang?" tanya Allarich.

"I ini sangat mewah All."

"Memangnya kenapa?" Allarich mengecup kening Letta singkat.

"Emm gimana ya. Kau kan tidak mengundang banyak orang."

Allarich tertawa, ia mengelus surai Letta acak "Siapa bilang aku tak mengundang ramai orang."

Letta menaikkan alisnya sebelah "Eh, kau mengundang ramai orang?"

Allarich mengangguk "Tapi, tak terlalu ramai juga. Hanya rekan bisnis ku saja."

"Ta tapi aku tak pernah melihat undangan pernikahan kita."

"Ah maaf soal itu aku tak pernah memberitahumu. Karena undangan itu tak boleh tersebar dan harus segera diantar. Yang ku undang pun sudah kuberi kepercayaan agar tak menyebarkan acara pernikahan kita ke pihak musuh."

Letta memagut magut "Kau tau bukan, seberapa banyak musuhku. Tapi, jika mereka ingin mengacau sih juga tak masalah. Karena, aku sudah memberi kastil ini kemanan tingkat tinggi."

"Mengacau maka mati."

Letta sangat heran seberapa banyak musuh pria di depannya ini. Letta memukul lengan Allarich "Makanya cobalah untuk berdamai dengan musuhmu. Sepertinya mengoleksi musuh adalah salah satu kegemaranmu."

Allarich mengangguk "Ya, istriku pintar sekali itu adalah kegemaranku."

Letta menggelengkan kepalanya. Allarich melilitkan tangannya di pinggang Letta seraya mengelus ngeluskan pipinya ke pipi Letta penuh manja.

"Sayang pulang yuk. Biarkan mereka bekerja disini. Lagipula aku sudah capek."

Letta menangkup pipi Allarich lalu menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri "Tampan ingin pulang?"

Allarich mengangguk sambil menukik senyum ke bawah. Itu sangat menggemaskan bagi Letta "Baiklah ayo kita pulang."

Allarich mengangguk semangat. Akhirnya mereka berjalan bersama menuju mobil tanpa melepaskan ikatan tangan mereka. Allarich ingin beristirahat dan kembali ke mansion.

Kali ini Allarich tak menyetir melainkan bodyguardnya. Katanya ia hanya ingin bermanja dengan Letta dibelakang.

Allarich membuka pintu mobil untuk Letta. Letta tersenyum dan masuk.

Crazy Without You Where stories live. Discover now