Chapter 9: Give up

132K 9.4K 564
                                    


Letta mengerjapkan matanya, ia sudah terbangun dan melihat sekeliling.

"Dimana aku." Gumamnya serak masih dengan mengumpulkan nyawa. Letta mengucek kedua matanya dan setelah benar benar sadar, Letta mulai mengingat kejadian tadi malam.

Ia melototkan matanya dan langsung berdiri menjedor dengan kuat pintu Mansion Allarich, "Allarich keluar kau. Teganya kau membiarkanku tidur di luar. Keluar kau bajingan tengik."

"Ayo tunjukkan wajah jelekmu padaku, keluar kau."

"Keluar kau, kau adalah makhluk yang tak berhati yang pernah ku kenal. Jahat sekali kau membiarkan kekasihmu tidur di luar."

"Apa kau tak tau aku sangat kedinginan disini. Oh iya aku lupa kau itu kan bodoh. Cepat keluar kau sialan." Ini sangat berbeda dari Letta yang biasanya, dia sangatlah jarang teriak teriak bahkan mengumpat tak jelas.

"Hah hah hah." Letta mengatur deru nafasnya sebelum kembali meneriaki dan mencaci maki Allarich.

"Keluar kau-"

"Maaf nona tuan Allarich sudah pergi keluar." Ucap si penjaga memotong umpatan Letta yang akan keluar.

"Apa katamu?! kemana bajingan tengik itu?!" Tanya Letta dengan wajah yang memerah padam. Seperti ada api yang akan keluar dari kepalanya. Ia tampak begitu marah.

"Sa saya tidak tau nona." Raut wajah Letta berubah seketika. Tampak begitu sedih dan lelah. Letta menarik nafas panjang dan segera berlalu dari sana.

_______________________

Hunter Corp
Inggris
07.21

" Nona Letta sudah pulang tuan."

"Bagus, tetap pantau kegiatannya."

"Baik tuan."

Allarich mematikan teleponnya dan memijat sedikit pelipisnya. Ia berfikir mungkin sudah waktunya untuk memaafkan Letta. Ia tersiksa jika harus terus berjauhan seperti ini, rasanya begitu sesak.

"Ada apa Allarich kau terlihat seperti kakek kakek, apa kau masih belum berbaikan dengan Letta." Allarich menatap tajam sekreataristnya ini, lebih tepatnya adalah sahabat. Leo merupakan orang kedua yang dipercayainya setelah Letta.

Leo sudah berteman dengan Allarich sejak kecil. Mereka sama sama memiliki masa lalu yang kelam hanya saja masa lalu Leo tak sebanding dengan Allarich. Tapi mereka sama sama gila. Sama sama seorang psikopat.

Perbedaan yang menonjol dari keduanya adalah Allarich begitu dingin keji kejam tak berhati dan tak tersentuh. Sedangkan Leo hangat periang dan ceria, hanya saja itu hanyalah topengnya semata.

Topeng yang digunakan untuk menyembunyikan jati diri sebenarnya. Ia tak jauh beda dengan Allarich jika sudah menyangkut pembunuhan.

"Oke oke, jangan menatapku seperti itu aku jadi merinding." Allarich berdecih mana mungkin pria ini merinding hanya dengan hal kecil begitu.

"Kau ini lebih baik kau maafkan saja dia. Daripada kau gila begini. Berada di sekelilingmu membuat bulu kudukku selalu berdiri." Allarich menghela nafasnya dan mengambil hp menatap foto letta yang dijadikannya sebagai walpaper.

"Ya, aku akan memaafkannya. Tapi bukan sekarang, kau tau rasanya sangat menyenangkan melihat gadisku yang terus mengemis begitu." Allarich mengelus ngelus foto Letta sambil menyeringai dan terkekeh.

"Dasar gila." batin Leo

_______________________

Letta house
Inggris
08.00

Crazy Without You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang